HomeCelotehSri Mulyani dan Misteri Gayus Jilid II

Sri Mulyani dan Misteri Gayus Jilid II

“Terhadap pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang oleh KPK terlibat dalam suap tersebut telah dilakukan pembebasan tugas dari jabatannya agar memudahkan proses penyidikan oleh KPK”. – Sri Mulyani, Menteri Keuangan


PinterPolitik.com

Sri Mulyani mungkin bisa dibilang jadi penjaga gawang ekonomi Indonesia di masa-masa pandemi Covid-19 ini. Ibaratnya Manuel Neuer yang jadi kiper kebanggaan klub bola asal Jerman, Bayern Munich yang dalam beberapa tahun terakhir sukses meraih banyak trofi.

Namun, sudah pusing ngurusin ekonomi, kini Sri Mulyani harus pusing juga ada anak buahnya yang terjerat kasus korupsi. Duh, emang nggak mikirin nasib atasan nih anak-anak buah yang satu ini.

Seperti yang diberitakan oleh banyak media, dua pejabat pajak diduga kuat terlibat dalam perkara suap pengurusan pajak. Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak awal Februari lalu telah menetapkan keduanya sebagai tersangka.

Baca Juga: Tepatkah Membandingkan Kerumunan Jokowi dengan HRS?

Beberapa sumber menyebutkan bahwa kedua pejabat itu diketahui bernama Angin Prayitno Aji (APA) dan Dadan Ramdani (DR). Sebelum tersangkut perkara rasuah, keduanya memiliki jabatan yang cukup moncer dan termasuk tinggi juga.

Angin pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah (Kakanwjl) Ditjen Pajak Jawa Barat II, Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Pajak, serta jabatan terakhirnya adalah Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian di Ditjen Pajak.

Sementara Dadan Ramdani, pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Jakarta Utara. Dadan bahkan menjadi bawahan langsung Angin Prayitno Aji di Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak.

Nah, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membeberkan suap pajak ini berawal dari wajib pajak yang memberikan sejumlah uang, dengan tujuan supaya nilai pembayaran pajaknya menjadi rendah.

Baca juga :  KPK Era Kabinet Merah Putih

Modus suap pajak dilakukan dengan tujuan agar pemeriksaan pajak tak optimal sehingga kewajiban pajak wajib pajak rendah.  Nggak tanggung-tanggung cuy, nilainya puluhan miliar loh. Kalau dipakai buat beli rendang, bisa buat main skateboard itu di atas rendangnya. Uppps. Hehehe.

Bu Sri Mulyani sendiri pun mengaku marah dan berang dengan kelakuan anak buahnya yang menerima puluhan miliar dan menanggalkan integritasnya itu. Lha iya, selama beberapa tahun terakhir Kementerian Keuangan memang selalu menunjukkan integritas yang baik setelah dulu pernah diderah kasus Gayus Tambunan.

Itu loh yang ada lagunya: “Andai ku Gayus Tambunan, yang bisa pergi ke Bali”. Hehehehe. Hmmm, semoga kasus ini bisa terselesaikan dengan baik deh. Kasihan Bu Sri Mulyani jadi tambah pusing. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Segitiga Besi Megawati

Dengarkan artikel ini: Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut. Meski belum juga terjadi, banyak yang...

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut

Beberapa konglomerat menyiratkan “ketakutan” soal akan seperti apa pemerintahan Prabowo bersikap terhadap mereka.