HomeCelotehSoal Corona, Menkominfo “Dahului” WHO?

Soal Corona, Menkominfo “Dahului” WHO?

“Spreading coast to coast like a virus you can’t contain. Now a global pandemic” – Prozak, penyanyi rap asal Amerika Serikat


PinterPolitik.com

Sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan adanya beberapa warga negara Indonesia (WNI) yang positif terinfeksi virus Corona, kecemasan masyarakat tampaknya telah mulai memuncak. Bagaimana tidak? Meski berbagai negara Asia Tenggara telah melaporkan kasus positif Corona, pemerintah kala itu masih mengaku bahwa virus ini belum ada di Indonesia.

Akibatnya, muncul kabar-kabar yang mencurigai kehadiran virus ini di wilayah Indonesia. Tak heran apabila warganet mulai membagikan informasi-informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

Menghadapi banyaknya informasi yang simpang siur itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengabarkan bahwa kabar-kabar seperti itu adalah berita bohong (hoax).

Bahkan, Menkominfo Johnny G. Plate sendiri menyebut telah terdapat 147 kasus hoax terkait virus Corona. Pak Johnny menjelaskan bahwa pemerintah tak segan-segan untuk menggunakan tindakan-tindakan yang tegas terhadap penyebar hoax tersebut.

Namun, setelah pengumuman kasus positif oleh Jokowi, Pak Menkominfo tetap meminta agar publik tidak menyebarkan hoax lebih lanjut. Kata beliau sih, hoax malah bisa menimbulkan histeria publik yang tidak diperlukan.

Ya, wajar sih kalau publik panik setelah ada kabar positif tersebut. Bagaimana pun juga, penyakit menular ini telah menewaskan ribuan orang di negara-negara lain.

Akhirnya, biar nggak panik nih, Pak Johnny berupaya menenangkan masyarakat dengan memberi informasi baru terkait virus Corona ini. Kata beliau, virus Corona ini sudah banyak ada di negara-negara lain. Jadi, persoalan ini nggak cuma ada di Indonesia.

Soal itu juga, Pak Menkominfo berusaha meyakinkan publik kalau penyakit Corona ini bukan lagi menjadi endemi –penularan penyakit di wilayah dan populasi tertentu, melainkan udah menjadi pandemi – penularan penyakit yang terjadi di tingkat global. Maka dari itu, Pak Johnny menilai bahwapenyakit ini adalah tantangan global.

Hmm, memang sih virus Corona ini sudah menyebar ke banyak negara. Tapi, kayaknya, Pak Menkominfo belum berkoordinasi dengan World Health Organization (WHO) nih. Kalau kata WHO, penyakit jenis ini belum diberikan status sebagai pandemi lho.

Wah, Pak Menkominfo masa memberi informasi simpang siur nih? Apalagi, publik kan sedang panik-paniknya dengan virus Corona.

Ya, mungkin, Pak Johnny ini tengah beropini soal virus satu ini. Hmm, tapi ya, apa publik nggak malah jadi bingung dan panik ya dengan adanya opini dan informasi yang belum pasti gini? (A43)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Prabowo and The Nation of Conglomerates
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?