Dalam sebuah video yang diunggah di TikTok, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terlihat menyamar menjadi warga biasa ketika berkunjung di sebuat rest area yang berlokasi di Salatiga, Jateng. Mengapa Ganjar memerlukan samaran demikian?
Dalam setiap bidang, pasti ada segelintir orang yang dianggap paling ahli dan paling cakap. Biasanya tuh, ketika ilmu atau keahlian tersebut sangat dikuasai, tidak jarang orang tersebut akan dianggap sebagai master dalam bidang yang dikuasainya.
Mungkin, hal ini berlaku pada salah satu karakter buku yang cukup populer dari Prancis, yakni Arsène Lupin. Si Lupin ini merupakan tokoh fiksi yang diciptakan oleh seorang penulis bernama Maurice Leblanc.
Dalam ceritanya sih, Lupin ini jago dalam menyembunyikan jejaknya. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan samaran identitas sehingga siapapun yang mengikuti jejaknya atau mencarinya tidak bisa menemukan identitas asli Lupin.
Saking kerennya aksi-aksi yang dilakukan oleh Lupin, kisah master penyamar ini akhirnya diangkat menjadi sebuah seri dengan judul yang sama lho. Pokoknya, si Lupin ini canggih lah dalam menutupi jejaknya.
Nah, mungkin nih, hal yang sama juga menginspirasi sejumlah politisi di Indonesia nih. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Gimana nggak? Beberapa waktu lalu, Pak Ganjar ini menggunakan penyamaran sedemikian rupa agar tidak dikenali oleh warga ketika berkunjung ke sebuah rest area yang berlokasi di Salatiga, Jateng.
Dengan menggunakan sandal jepit, topi bucket, kacamata hitam, dan celana pendek, Pak Ganjar ini akhirnya merasa senang karena bisa bersantai tanpa diikuti atau dikenali oleh warganya. Hmm, apakah ini jenis blusukan yang baru nih, Pak?
Baca Juga: Pijatan Ganjar “Bius” Risma?
Soalnya nih, kalau kita perhatikan pejabat-pejabat lain – seperti Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma), identifikasi oleh warga justru diperlukan tuh. Kalau warga dan bawahannya nggak mengenali, gimana caranya Bu Risma menunjukkan emosi kesedihan dan amarah tuh?
Mungkin nih, Pak Ganjar ini terinspirasi oleh pemimpin-pemimpin Indonesia terdahulu nih. Soalnya, berdasarkan beberapa catatan, presiden-presiden terdahulu – seperti Soekarno dan Soeharto – juga sempat lho menyamar menjadi warga biasa, seperti sebagai tukang sayur dan warga kampung.
Hmm, bisa juga tuh kalau Pak Ganjar belajar soal penyamaran ke beliau-beliau. Selain sosok-sosok tersebut, mungkin Pak Gubernur Jateng juga perlu belajar nih soal penyamaran ke mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang juga pernah menyamar dengan berbagai identitas seperti kondektur bus dan kuli.
Ya, asal jangan langsung ketahuan aja sih. Soalnya, Pak Wiranto dulu malah mengumbar penyamarannya di laman media sosialnya sendiri tuh. Hehe.
Atau nih, biar lebih seru lagi, Pak Ganjar coba belajar penyamaran ala YouTuber Atta Halilintar. Kan, si Atta ini juga sering tuh menyamar menjadi gembel demi konten tuh.
Hmm, tapi nih, kalau si Atta menyamar demi konten, Pak Ganjar menyamar demi apa ya? Demi mendengar aspirasi masyarakat kan? Ya, barang kali, aspirasi warga bisa tuh dibawa menjadi misi ketika maju di tahun 2024 nanti, kan? Bukan begitu? Hehe. (A43)
Baca Juga: Pak Ganjar, Hati-hati Ditenggelamkan
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.