”Target yang disepakati dalam Muskercab dan menjadi semangat kader PKB adalah akan menjadikan Gus AMI sebagai Presiden di 2024. Caranya tadi dibahas, salah satunya kita akan menguatkan struktur partai sampai ke tingkat TPS”. – Ahmad Fauzi, Ketua DPW PKB Banten
Di tengah polemik survei politik terkait elektabilitas kandidat-kandidat yang akan bersaing di Pilpres 2024, tampaknya PKB punya strategi yang out of the box. Beberapa pengurus partai di daerah mulai ancang-ancang untuk mendorong tokoh mereka sendiri sebagai capres untuk 2024.
Tokoh yang didorong, tidak lain dan tidak bukan adalah sang Ketua Umum PKB sendiri, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin alias Gus AMI (Abdul Muhaimin Iskandar). Wih, namanya banyak banget nih, sulit buat dijadiin branding loh pak. Uppps.
Nah, pencalonan ini salah satunya diwacanakan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Provinsi Banten yang berkomitmen untuk menjadikan Cak Imin sebagai capres.
Baca Juga: Jokowi Diterpa Terorisme Politik?
Disebutkan bahwa para kader PKB itu penuh semangat akan menjadikan Cak Imin sebagai presiden dengan menguatkan struktur partai sampai ke tingkat TPS. Iyes, nggak salah baca cuy, “menguatkan struktur partai sampai ke tingkat TPS”.
Para pengurus partai di daerah juga merasa perlu adanya konsolidasi yang dilakukan agar partai bisa tetap kokoh mendukung kandidat mereka, dalam hal ini Cak Imin sendiri.
Cuma, yang jadi pertanyaan adalah, munculnya persoalan konsolidasi ini apakah justru menunjukkan adanya riak-riak yang terjadi di internal PKB? Soalnya beberapa waktu terakhir muncul desakan untuk melakukan Muktamar Luar Biasa karena kebijakan yang dibuat oleh DPP PKB dianggap tak mendengarkan suara anggota dari bawah.
Lalu, muncul pula riak-riak yang ingin mendorong Yenny Wahid sebagai pengganti Cak Imin. Wih, bisa jadi Perang Dunia PKB II nih. Hehehe. Soalnya dulu perseteruan Cak Imin dengan keluarga Gus Dur pernah terjadi yang kemudian berujung pada pengambilalihan partai itu oleh Cak Imin dari Gus Dur.
Cuma nih, kalau bicara soal dukungan politik untuk Cak Imin buat jadi presiden, yang jadi pertanyaannya adalah seberapa besar sih modal politik doi? Buat jadi capres itu butuh dukungan finansial gede loh ya. Forbes pernah menulis angka Rp 7 triliun pada 2013 lalu.
Cak Imin juga bukan Tony Stark, yang ketika dia bilang “I’m Iron Man” – atau dalam konteks Cak Imin, “I want to be a president” – semua faktor mendukung dia untuk meraih posisi itu.
Hmm, jadi bertanya-tanya nih, jangan-jangan ini emmang startegi PKB aja untuk meningkatkan daya tawar politiknya. Kan lagi ramai saling tarik parpol buat jadi koalisi untuk Pilpres 2024 mendatang.
Peluang Cak Imin juga kayaknya bakal menguap. Soalnya sudah sejak 2019 lalu doi “menjual diri” ke berbagai pihak. Mulai dari Pak Jokowi dengan membawa namanya buat dijadiin cawapres, hingga yang lainnya.
Wih, emang nih Cak Imin. Menarik untuk kita tunggu gimana kelanjutan pencalonan ini. (S13)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.