Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo bertanya kepada warga soal pertanyaan-pertanyaan apa yang perlu dijawab sebelum pernikahan berlangsung. Menurut Ganjar, ada atau tidaknya calon pengantin adalah hal penting pertama.
“You say I’ll never get your blessin’ ‘til the day I die. ‘Tough luck, my friend, but no still means no’” – MAGIC!, “Rude” (2014)
Boleh jadi, ditanya-in soal kapan nikah adalah momok paling mengkhawatirkan – khususnya ketika bertemu dengan saudara-saudara di keluarga besar. Bisa dibilang, ini adalah nightmare bagi banyak orang yang sudah memasuki usia 25-30 tahun.
But, ditanyai oleh keluarga besar adalah hal yang sudah biasa. Kasusnya akan berbeda lagi kalau yang bertanya adalah politisi, pejabat, atau kepala daerah.
Gimana nggak? Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengunggah sebuah video di akun Instagram miliknya. Dalam video itu, Pak Ganjar menanyai seorang ibu-ibu soal pertanyaan-pertanyaan pertama yang perlu dijawab sebelum jalannya pernikahan.
Menyebut jawaban sang ibu salah, Pak Ganjar langsung memberikan jawaban benar versinya. Kader PDIP itu menyebutkan bahwa pertanyaan pertama yang perlu dijawab adalah soal ada atau tidaknya calon pengantin.
Waduh, serem juga tuh kalau misalnya tiba-tiba pertanyaan semacam itu datang dari kepala daerah sekelas Pak Ganjar. Bisa-bisa, kita-kita Milenial dan Generasi Z yang belum menikah ini makin tertekan tuh dengan pertanyaan-pertanyaan macam begini.
Tapi, tenang, guys. Kalau, misalnya, Pak Ganjar tiba-tiba mempunyai pertanyaan semacam itu, kita bisa juga balas dengan pertanyaan senada tetapi berbeda. Bilang aja gini, “Hmm, kalau bapak sendiri, sudah punya calon wakil presiden (cawapres) belum?”
Nah, lho, gimana tuh, Pak Ganjar? Kaget nggak tuh kalau ditanya-in begitu? Kan, kalau Pak Ganjar beneran punya ambisi jadi calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, tentunya juga perlu cari cawapres dong.
Soalnya nih, gimana pun, persoalan nyari cawapres juga bukanlah hal yang mudah. Mirip kayak cari jodoh, ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan sehingga bisa nentuin cocok atau nggak-nya.
Kalau kata Michael Nelson dalam bukunya Choosing the Vice President, memilih wakil presiden (wapres) bukanlah hal yang sederhana. Presiden juga perlu mempertimbangkan kemampuan sang wapres bilamana sang presiden tidak lagi bisa menjalankan tugas negara.
Eits, tapi, nggak usah muluk-muluk deh. Pertanyaan yang perlu dijawab Pak Ganjar sebenarnya bukan soal siapa calon pendampingnya, melainkan lebih ke udah dapat restu buat “hajatan” menuju 2024 belum.
Ya, gimana-gimana, kita pasti butuh pendapat dan restu dari orang tua, kan? Nah, kalau Pak Ganjar, udah dapat restu dari emak-nya belum – alias Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri? Hehe. (A43)