Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku kesal dengan seorang gubernur yang tidak mau menyambutnya ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah tertentu. Siapakah sosok gubernur yang dimaksud oleh Puan?
Di dunia ini, ada tiga jenis orang dari perspektif satu individu, yakni orang yang disukai, orang yang dilihat secara biasa, dan orang yang tidak disukai atau dibenci. Biasanya, orang-orang yang kita sukai ialah mereka yang mampu membuat kita merasa senang atau bahagia.
Namun, tanpa kita sadari, orang-orang yang kita cintai dan sukai ini adalah mereka yang juga menyakiti hati kita sendiri. Bahkan, mereka lah yang membuat hati kita berada di titik paling merana.
Mungkin, titik inilah yang tengah dirasakan oleh Mbak Puwan dari negeri Nusantara di alternate universe Bumi-45. Bagaimana tidak? Orang yang diharap-harapkannya ternyata kini membuat dirinya merasa kesal.
Mbak Puwan mulanya mengenal Kak Ganjar dari aplikasi-aplikasi perjodohan (dating apps) yang bernama Minder dan Domble. Dari sekian percakapan, akhirnya mereka pun sepakat untuk bertemu di sebuah daerah negeri Nusantara yang bernama Jawa bagian tengah.
Namun, pertemuan itu ternyata kembali gagal. Alih-alih bertemu dan berbicara akan banyak hal, Mbak Puwan ternyata mengalami apa yang sering disebut sebagai being stood–up. Batang hidung Kak Ganjar tak kunjung muncul.
Baca Juga: Mungkinkah Ganjar-Puan “Match”?
Mbak Puwan: Kenapaa? Kenapa?!! Saya ini Ketua DPR ke-23 lho!
Mas Jibran: Eh, eh, ada apa Bu Puwan? Mengapa gerangan tampak kesal sekali?
Mbak Puwan: Ini lho. Saya udah nungguin seseorang yang ketemu di aplikasi tapi ternyata dia nggak datang-datang.
Mas Jibran: Ini sudah saya sambut dan temenin kok, Bu Puwan. Ada banyak juga rakyat yang menyambut panjenengan.
Mbak Puwan: Iya, tapi Kak Gubernur itu malah nggak datang. Bikin kesel gak sih? Kan, saya Ketua DPR ke-23.
Sri Mulyani (Bukan Indrawati): Tenang, Mbak. Mungkin, Kak Gubernur-nya lagi sibuk acara di kota lain. Sekarang, ayo ikut saya resmikan jembatan gantung di Klaten aja daripada sedih. Ya kan?
Rakyat: Iya, udah sama kita aja, Bu. Bu Puwan dari kemarin juga berdiri di sekitar kita terus? Kami juga nungguin sembakonya.
Mbak Puwan: Mmm, maksudnya berdiri di sekitar kalian terus gimana ya?
Rakyat: Nah, itu ada banyak, Bu. Berbaris sepanjang jalan.
The End.
(A43)
Baca Juga: Ganjar-Puan Cocok di 2024?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.