HomeCelotehSebuah Kopdar: RK, Ganjar, & Sandi

Sebuah Kopdar: RK, Ganjar, & Sandi

Sejumlah pejabat dan politisi – mulai dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) alias Kang Emil, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) – memiliki hobi yang berkaitan dengan sepeda motor gede (moge). Apa yang terjadi bila mereka mengadakan kegiatan kopdar (kopi darat)?


PinterPolitik.com

Bisa dibilang “kuda besi” di zaman sekarang merupakan salah satu barang yang wajib dimiliki – apalagi bila kita tinggal di Kota Jayakarta di alternate universe Bumi-45 yang sudah pasti jalanannya akan sangat sibuk pada jam-jam tertentu. Sepeda motor yang berukuran kecil dan lincah bakal selalu menjadi jawaban yang paling cepat.

Namun, tidak semua sepeda motor hanya digunakan sebagai moda transportasi sehari-hari. Ada juga dari kita yang menjadikan kendaraan roda dua ini menjadi salah satu wadah hobi.

Inilah mengapa Ganjar, Sandi, Joko, dan Emil suka mengendarai sepeda motor mereka di waktu tertentu. Dengan kesamaan hobi ini, mereka pun akhirnya memutuskan untuk mengadakan sebuah kegiatan kopi darat (kopdar).

Mereka juga mengundang sejumlah teman mereka. Beberapa di antaranya adalah Risma, Susi, dan Basuki. Mungkin, ini bisa jadi hari yang menyenangkan di Bumi-45 bagi mereka.


Joko: Bagaimana kabarnya, bapak dan ibu sekalian? Semoga di hari yang menyenangkan ini kita bisa berbagi kebahagiaan bersama. Bolehlah kita berbagi cerita masing-masing soal hobi bersepeda motor ini? Ayo, siapa yang mau duluan?

Risma: Saya, saya, Pak Joko.

JokoMonggo. Silahkan, Bu.

Risma: Saya pernah sekali naik motor yang gesit puol. Terus ya, habis gitu, motornya kayak nggak ada suaranya. Ternyata, yang saya naikin itu motor listrik. Pas itu, seingat saya, saya baru saja diangkat jadi menteri.

Baca juga :  Megawati and The Queen’s Gambit

Joko: Hooh, bagus. Bagus. Yang lain, monggo. Mungkin, bisa dilanjutkan ke Pak Sandi.

Baca Juga: Mengikuti ‘Evolusi’ Kak Ganjar

Sandi: Terima kasih, Pak Joko. Kalau saya sebenarnya lumayan sering naik motor. Kemarin, saya malah naik motor waktu ke Bogor, Pak. Ya, mau gimana lagi? Orang, jalannya masih macet. 

Ridwan: Kalau saya, abdi mah suka banget naik motor, apalagi moge. Kalau nggak percaya, tanya aja atuh ke Kang Agus.

Ganjar: Lah, kumaha kok tanya Kang Agus? Wong, Mas Agus kemarin makan kepala ikan manyung sama saya. Kalau soal moge, saya juga suka lho. Ya, sewelas rolas lah sama Pak Joko.


Seiring acara ramah-tamah berjalan, sejumlah orang saling berbincang-bincang santai. Beberapa di antaranya adalah Ganjar, Ridwan, dan Sandi. Ternyata, oh, ternyata, mereka berencana untuk membentuk klub moge yang bakal diberi nama “The Prediksi”.


Sandi: Bro, bro. Gimana kalau kita bikin klub moge sendiri? Lumayan kan bisa sharing-sharing juga pas kopdar? Juga bagus buat mempromosikan pariwisata Indonesia dan daerah masing-masing.

Ridwan: Iya atuh. Kayaknya lebih asyik euy.

Ganjar: Iya bener itu. Aku juga setuju. Piye kalau namanya The Prediksi?

Sandi: Hmm. Boleh, boleh. Mungkin nih, jargonnya bisa…

GanjarRidwan, & Sandi: …Prediksi 2024, saya saya saya!

(A43)

Baca Juga: Mencari Strategi ‘Indonesian Wave’ Sandiaga


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?