“Penyelamat tahu dengan sangat baik mana yang dia pikul padanya” – Heinrich Heine, penyair asal Jerman
Gengs, sekarang ini siapa sih yang nggak tahu Lion Air? Perusahaan penerbangan itu sudah memiliki pengaruh besar dalam dunia transportasi. Bahkan, sudah punya jasa pengiriman barang lho. Nah, Lion Air tuh punya bos yang bernama Rusdi Kirana.
Pria berkumis tersebut memang dikenal sangat dermawan dan ahli manajerial. Saking hebatnya, sampai-sampai banyak partai yang kepincut melamarnya agar bisa bergabung ke dalam jajaran pengurus partai. Beruntung bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) karena terpilih menjadi kendaraan politik yang sempat dipakai oleh bos Lion Air itu.
Supaya bos Lion Air kerasan, maka diberikanlah jabatan strategis kepadanya, yakni Wakil Ketua Umum. Ia secara mengejutkan didapuk menjadi orang tangan kanannya Muhaimin Iskandar (Cak Imin), cuy. Padahal, baru saja bergabung lho.
Mirip-mirip Cavani deh kalau dalam sepak bola, di mana baru bergabung ke Manchester United sudah dapat nomor punggung keramat aja tuh orang. Namun, sangat disayangkan, kariernya di dunia politik tak semudah di dunia ekonomi.
Pak Rusdi pada akhirnya keluar dari PKB setelah lima tahun berkecimpung di dalam kehidupan politik. Banyak sih yang bilang PKB memang dari awal nggak serius melibatkan Pak Rusdi ke dalam aktivitas politik inti partai.
Dan tahukan kalian, mimin mencium situasi seperti dialami oleh Pak Rusdi lewat hadirnya pemberitaan yang menyebut bahwa Pak Sandiaga Uno sebagai orang yang sukses dalam kegiatan perekonomian bakal bergabung ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan, nggak tanggung-tanggung, Bang Sandi katanya bakal didorong supaya bersedia turut meramaikan bursa Ketua Umum (Ketum) PPP, cuy.
Keren nggak tuh? Belum masuk tapi sudah didorong maju ketum. Ini antara PPP sedang memainkan rayuan maut agar Bang Sandi kepincut atau justru Bang Sandi sendiri nih yang sudah berkehendak bergabung dan menguasai PPP.
Terlepas dari bagaimana fakta sebenarnya, mimin kok punya firasat bakal ada yang bernasib seperti Pak Rusdi, ya? Semoga ini cuma firasat sih.
Namun, ngomong-ngomong, kalau dipikir sih ada benarnya lho firasat mimin ini. Coba bayangkan. Kenapa kok Bang Sandi yang direkrut? Menurut mimin ya sebab Bang Sandi memiliki basis pendukung besar lho. Secara, dulu saat doi berkompetisi dalam Pilpres 2019, sangat riuh dukungan di belakangnya kok.
Selain itu, tampaknya alasan ekonomi juga membuat PPP mati-matian ingin mendapatkan tanda tangan dari Bang Sandi sih, cuy – sampai-sampai PPP nggak sungkan lho memperagakan jurus sulap. Abrakadabra, belum anggota pun sudah didorong jadi ketua. Hehe.
Ya, jika memang benar Bang Sandi dan PPP bakal satu paket, tentu saja keuntungan juga ada di PPP. Mimin sih yakin kalau eksistensi Bang Sandi bisa menyelamatkan PPP dari posisi buncit peraih parliamentary threshold (PT).
Namun, kalau Bang Sandi ini jadi Ketua Umum PPP ke depan, Wah, bakal luntur nih trah kiai untuk menduduki singgasana ujung pimpinan PPP. Hehehe. (F46)