“Marble floors, gold toilets and chandeliers” – Birdman, penyanyi rap asal Amerika Serikat (AS)
Pandemi Covid-19 telah membayangi dan menyerang negara tercinta kita, Indonesia, sejak bulan Maret 2020 silam. Sejumlah upaya dan strategi pun akhirnya diterapkan untuk menghalau bahaya serangan virus satu ini.
Lha, gimana nggak? Virus yang belum ditemukan obatnya ini dinilai membahayakan bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang rentan.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akhirnya diterapkan oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk melindungi kesehatan masyarakat. Guna menerapkannya, Presiden juga membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Sampai-sampai tuh, Pak Jokowi pernah mendelegasikan tugas pada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan guna menurunkan kasus penularan Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Widih, Pak Luhut ini emang serba bisa ya? Hehe.
Nggak hanya penanganan Covid-19, kemaritiman, dan investasi, Pak Luhut juga mengurusi persoalan pariwisata dong. Baru-baru ini, Pak Menko Marves memiliki keprihatinan tersendiri pada sektor pariwisata Indonesia, khususnya toilet. Waduh, kenapa ya toiletnya?
Kata Pak Luhut sih, toilet di tempat-tempat wisata – khususnya Borobudur, Labuan Bajo, Likupang, Mandalika, dan Danau Toba – perlu diperbaiki lho. Pasalnya, sebagai destinasi wisata kelas dunia, toiletnya juga harus bagus biar para turisnya nggak kapok setelah ke Indonesia. Hehe.
Baca Juga: Sandi Menteri Baru Paling Gemilang
Mendengar permintaan Lord Luhut – ceilah – ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno langsung gerak cepat (gercep) menyiapkan sejumlah strategi tuh. Ya iya dong, kan ini perintah Lord – sebutan dari warganet untuk Menko Marves Luhut.
Salah satu langkah awal yang dilakukan Pak Sandi adalah dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Toilet Nasional. Satgas satu ini diharapkan dapat memugar toilet-toilet di tempat wisata seperti yang ada di Pantai Kuta, Bali.
Hmm, ya bagus sih kalau toiletnya diperbaiki dan dipugar. Mungkin, Pak Sandi ini terinspirasi dari pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di mana banyak toilet yang dinilai bau dan kotor. Alhasil, pemerintahan Xi Jinping mengadakan Revolusi Toilet guna memperindah kamar-kamar kecil di sana.
Pemugaran toilet dan sanitasi yang baik memang penting sih. Tapi nih, itu semua kembali ke orang-orang yang berkunjung ke sana juga lho. Di Bali, misalnya, banyak lho bermunculan turis asing yang dianggap tidak bisa mengikuti norma dan nilai yang ada. Bahkan, tak jarang mereka justru ugal-ugalan.
Ya, terlepas dari itu semua, Pak Sandi kayak-nya perlu waspada dan mengantisipasi juga nih dengan situasi Covid-19. Kan, percuma kalau toiletnya kelas dunia tapi nggak ada yang datang karena pandemi yang belum usai. Hehe. (A43)
Baca Juga: Menguak ‘Tancap Gas’ Sandiaga Uno