HomeCelotehSandiaga Siap Goyang Dangdut?

Sandiaga Siap Goyang Dangdut?

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sebut sudah saatnya dangdut diakui sebagai warisan budaya Indonesia yang diakui oleh dunia melalui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Siapkah dangdut menggoyang dunia?


PinterPolitik.com

“Apakah yang dapat menyatukan kita? Salah satunya dengan musik. Dangdut is the music of my country” – Project Pop, “Dangdut Is The Music Of My Country” (2003)

Sudah nggak perlu dipungkiri bahwa musik dangdut telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Penggemar dari musik ini juga luas – mulai dari masyarakat kelas bawah hingga sebagian dari mereka yang berada di kelas atas.

Hadirnya musik dangdut dalam kehidupan sehari-hari juga semakin terasa ketika kita hidup di kampung di mana warga saling kenal satu sama lain. Hampir setiap hari tuh ada aja yang memainkan musik dangdut dengan volume yang nggak bisa dibilang kecil.

Saking umumnya nih dalam kehidupan sehari-hari, dangdut juga ada lho di bidang-bidang yang serius, yakni politik. Hayo, kampanye politik mana yang nggak ada konser dangdutnya? Hehe.

Nah, menyadari hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno punya ide menarik nih. Mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta tersebut mengusulkan agar dangdut dapat diakui sebagai warisan budaya Indonesia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) lho.

Waduhkeren juga sih sebenarnya. Dengan diakuinya dangdut oleh UNESCO nanti, Indonesia bisa aja lho dapat prestige (prestise) dari musik yang banyak dimainkan di kampung-kampung tempat kita tinggal.

Baca Juga: Tarung Efek Rhoma vs Slank

Dangdut is the Music of Sandiaga

Tapi nih, menariknya, Bang Sandi juga menyandingkan dangdut dengan produk-produk budaya asing nih, yakni Hollywood (Amerika Serikat/AS) dan K-Pop (Korea Selatan/Korsel). Hmm, mungkin nggak ya dangdut nanti memunculkan fenomena global layaknya K-Pop yang kerap disebut sebagai hallyu.

Bisa-bisa nanti dangdut muncul sebagai D-Pop (dangdut pop) tuh ketika menyebar ke berbagai negara. Keren juga sih kalau misalnya Bang Rhoma Irama atau Mbak Nella Kharisma bisa terkenal sampai ke AS. Hehe.

Selain itu, Indonesia nanti bisa tuh mengadakan konser-konser atau festival musik dangdut kelas internasional – layaknya Coachella di AS dan Dream Concert di Korsel. Dengan begitu, Indonesia bisa sekalian dapat pemasukan dari para turis.

Hmm, kalau misalnya K-Pop punya light stick buat para penonton konsernya, dangdut nanti penontonnya pakai apa ya? Apakah para penonton asal luar negeri nanti harus menyiapkan duit untuk tradisi sawer? Hehe.

Ya, terlepas dari itu semua, bukan nggak mungkin usulan Bang Sandi ini ide bagus sih. Tinggal gimana caranya ngebuat dangdut menjadi daya tarik yang luas untuk audiens internasional tuhHehe. (A43)

Baca Juga: Balapan Sandiaga-Risma, Siapa Menang?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?