“Soal benur akan kita evaluasi karena saya cinta soal keberlanjutan lingkungan”. – Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan
Nama Sakti Wahyu Trenggono kini jadi salah satu tokoh yang sedang naik daun dan dibicarakan oleh publik. Bukan tanpa alasan, doi baru saja ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang terjerat KPK.
Sosok Wahyu ini menarik untuk diperbincangkan mengingat kiprahnya yang sudah malang melintang baik dalam bisnis maupun politik. Di dunia bisnis, ia dikenal sebagai raja tower BTS. Itu bukan nama boyband Korea ya, BTS yang ini adalah pemancar telekomunikasi.
Baca juga: Tugas Berat Budi Sadikin: Rangkul IDI
Sementara, dalam bidang politik doi pernah jadi anggota PAN, sebelum kemudian menjadi bagian dari tim yang mendukung pencalonan Jokowi sejak 2014 lalu. Doi ada dalam barisan tim transisi pemerintahan dari SBY ke Jokowi, kemudian pada 2019 doi ditunjuk sebagai Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin.
Menariknya, Wahyu Trenggono sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo Subianto. Hal ini yang menyebabkan banyak spekulasi yang bermunculan di masyarakat terkait apakah doi masih ada dalam garis politik yang cenderung dekat dengan Jokowi, atau kini sudah menjadi “kader” Prabowo.
Soalnya, Partai Gerindra pasti punya pertimbangan besar untuk merelakan kursi Menteri KP yang sebelumnya diduduki kader partai tersebut, diberikan pada sosok lain seperti Wahyu Trenggono. Selain karena sudah ada nama Sandiaga Uno yang menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, besar kemungkinan Prabowo merelakan jabatan Menteri KP karena yakin sosok Wahyu bisa diandalkan.
Ini juga yang menyebabkan banyak yang bilang bahwa Gerindra kini punya 2,5 kursi di kabinet, yakni Prabowo sebagai Menhan, kemudian Sandi sebagai Menparekraf, dan setengah kursinya adalah Wahyu Trenggono. Wih, lumayan juga tuh setengah kursi hehehe.
Hmm, tapi keberadaan Pak Wahyu Trenggono di Kementerian KP ini jadi bikin orang ingat bagaimana Kominfo dulu sempat bikin testimoni terkait sinyal jaringan 4G yang disebut-sebut sudah sampai ke tengah laut. Berasa Pak Wahyu ini pembuktian lain, bahwa raja tower bisa juga jadi penguasa di laut. Hehehe.
Well, menarik untuk ditunggu akan seperti apa kiprah doi. Yang jelas, ketika ditanya soal kebijakan ekspor benur, Pak Wahyu sempat bilang bahwa kalau itu merusak lingkungan, maka pasti akan dievaluasi. Wih, mantap pak. Tinggal tunggu eksekusinya kalau begitu. Hehehe. (S13)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.