Site icon PinterPolitik.com

Saatnya Puan Selamatkan JHT?

Saatnya Puan Selamatkan JHT

Ketua DPR RI Puan Maharani mengenakan topi, masker, dan jaket hoodie saat berolahraga di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada pertengahan Februari 2021 silam. (Foto: Laras Post Online)

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani mengkritik kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) No. 2 Tahun 2022 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Program Jaminan Hari Tua (JHT) yang mengharuskan pekerja sudah berusia 56 tahun untuk mencairkan dana JHT. Tidak hanya Puan, kebijakan ini pun dikritik oleh berbagai pihak karena dianggap tidak peka terhadap kebutuhan buruh di tengah pandemi.


PinterPolitik.com

Hari yang indah di negeri Nusantara dalam alternate universe Bumi-45 tiba-tiba berubah menjadi gelap. Tanpa diantisipasi sebelumnya, ternyata, sebuah perubahan besar terjadi.

Perubahan ini terjadi dari sebuah gedung yang terletak di Jl. Gatot Subroto, Jayakarta. Gedung itu merupakan Gedung Kemnaker di mana Prof. Ida melakukan berbagai eksperimen ilmiahnya.

Sebuah kecelakaan pun terjadi. Sebuah virus yang diberi nama JHT (Jelas Hak Terampas)  oleh Prof. Ida pun bocor dan tersebar ke masyarakat umum. Kelompok yang rentan – seperti buruh dan pekerja – menjadi kelompok yang paling terdampak.

Kelaparan melanda dan membuat banyak orang mengalami kesulitan. Pandemi JHT-56 ini pun hanya menyisakan memori akan orang-orang tersayang yang pergi terlebih dahulu.

Mendengar berbagai persoalan ini, sosok pahlawan perempuan yang bernama Puwan muncul. Meski awalnya panik karena banyak zombie bangkit karena virus ini – khususnya mereka yang akhirnya sudah berusia 56 tahun ketika masih hidup, Puwan pun membantu mencarikan penawar (antidote) bagi masyarakat negeri Nusantara.


Baca Juga: Sedih Puan Tidak Disambut Gubernur


Puwan: Prof. Ida, bagaimana ini? Virus JHT ini sungguh membuat banyak orang susah. Masa sih virus ini nggak peka gitu? Ekonomi juga sedang susah.

Prof. Ida: Maaf, Mbak Puwan. Ini kami sudah siapkan antidote-nya. Namanya JKP.

Puwan: Ini siapa sih yang mengembangkan virus JHT-56 ini? Bukan JKT-48 ya maksud saya.

Prof. Ida: Ini kami kembangkan dari kode genetik UU-SJSN yang dikembangkan di masa kepemimpinan ibunya Mbak Puwan, Ibu Meg.

Puwan: Apa?! (terkejut diiringi nada ala sinetron)

Zombie 1: Manaa…? Mana JHT saya…?

Zombie 2: Saya harusnya berusia 56 tahun sekarang…

Puwan: Cepat! Berikan apa yang mereka butuhkan! 


Mampukah Puwan menyelamatkan para warga yang terjangkiti JHT-56? Mungkinkah ini mempengaruhi tahun politik 2024? Pasalnya, bila virus ini banyak menjangkiti masyarakat negeri Nusantara, siapa yang bakal bisa berpartisipasi di tahun tersebut? Bukan begitu? (A43)

Baca Juga: Puan Perlu “Bertapa” untuk 2024?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version