“You always take time to criticize me,” – Simple Plan, Shut Up
PinterPolitik.com
Musibah banjir di awal Januari 2020 masih menyisakan banyak hal. Salah satu yang paling sering dibahas adalah soal tanggung jawab pemerintah provinsi DKI Jakarta di bawah Anies Baswedan dalam meminimalisasi risiko dari bencana tersebut.
Umumnya, permintaan pertanggungjawaban ini tuh keluar dari kelompok-kelompok yang memang sejak dulu mengambil sikap kritis kepada Pak Anies. Meski demikian, belakangan ada loh kubu yang sebenernya dulu mendukung sang Gubernur, sekarang malah punya opini yang lebih kritis.
Salah satu dari pihak tersebut adalah Partai Keadlian Sejahtera (PKS). Melalui Presiden partai mereka yaitu Soihibul Iman, PKS mengaku masih belum paham dengan kebijakan naturalisasi sungai era Anies dalam mencegah meluapnya air di kawasan ibu kota.
Eits, bukan itu aja kata-kata dari Pak Sohibul terkait dengan penanganan perkara banjir di Jakarta oleh Pak Anies. Mantan wakil ketua DPR itu justru ternyata lebih condong untuk melanjutkan program normalisasi sungai yang menurutnya entah kenapa tiba-tiba tak berlanjut.
Wah, pernyataan Pak Sohibul ini tergolong unik soalnya program normalisasi sungai adalah program yang dicanangkan oleh gubernur pendahulu Anies, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kenapa unik? Soalnya PKS tergolong amat kritis kepada Pak Ahok baik di kala masih menjabat maupun tatkala berhadapan di Pilgub DKI Jakarta 2017.
Nah, merujuk ke kondisi tersebut, kok sekarang PKS malah bersepakat dengan kebijakannya Pak Ahok ketimbang kebijakannya Pak Anies? Bukannya PKS ini sebelumnya sangat gigih dalam meloloskan Pak Anies jadi orang nomor satu di Jakarta?
Sikap kritisnya kemudian jadi semakin kentara karena Pak Sohibul justru meminta Pak Anies menerima kritik dari siapapun terkait banjir dan menganggapnya sebagai introspeksi. Tentu, dalam kondisi wajar, pernyataan ini lumrah, tapi PKS ini kan pendukungnya Pak Anies, kok gak pasang badan dari kritik seperti kebanyakan partai yang mendukung seorang pemimpin sih?
Kalau misalnya kritik Pak Sohibul ini murni untuk memaksimalkan penanganan banjir di ibu kota sih tentu ini jadi hal yang baik. Meski jadi pendukung, PKS ternyata tetap berusaha menjadi pendukung yang kritis alih-alih taqlid buta kepada sosok yang didukung.
Yang jadi perkara adalah, kalau misalnya ada perkara politis lain di balik kritik ini. Misalnya, kalau PKS ternyata punya kandidat untuk berlaga di Pilgub DKI Jakarta 2020 melawan Pak Anies, tentu pernyataan Pak Sohibul ini bisa punya muatan yang berbeda.
Tapi itu kan baru misalnya. Kita berharap tentu PKS memang serius mengritik Pak Anies karena ingin penanganan banjir berjalan lebih maksimal. Meski begitu, tetap aja suara dari PKS kepada Pak Anies ini bisa dianggap sebagai sesuatu yang tumben-tumbenan. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.