“Rizal Ramli ini kan bukan tokoh kaleng-kaleng. Ketika dia mau keluar menentang kabinet tim ekonomi itu harus ada apa yang dipertaruhkan”. – Adhie Massardi, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih
Nama mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli memang jadi salah satu tokoh nasional yang paling banyak mencuri perhatian. Kritikan-kritikan yang ditujukan untuk kabinet pemerintahan Presiden Jokowi misalnya, selalu mengisi lembaran pemberitaan politik nasional.
Kini, di tengah makin banyaknya kritikan yang datang pada pemerintahan Presiden Jokowi akibat ketidakmampuannya mengatasi berbagai persoalan ekonomi di tengah Covid-19, muncul dorongan agar sang presiden “mengajak” Rizal Ramli untuk masuk ke tim ekonominya. Yang artinya, menjadikannya sebagai salah satu menterinya.
Wacana ini makin kuat seiring berhembusnya isu reshuffle dan makin kerasnya badai resesi ekonomi melanda negeri ini.
Dukungan untuk Rizal Ramli misalnya datang dalam bentuk surat terbuka dari seorang doktor lulusan Institut Pertanian Bogor sekaligus dosen di Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Henrykus Sihaloho. Dalam surat yang diunggah di Twitter dan dipublish oleh beberapa media tersebut, ia meminta Presiden Jokowi mempertimbangkan track record yang dimiliki oleh Rizal Ramli.
Beberapa di antaranya bahkan cukup mengagumkan – berdasarkan tulisan tersebut – misalnya terkait bagaimana Rizal Ramli disebut pernah menjadi penasihat ekonomi PBB bersama ekonom internasional seperti peraih Nobel Ekonomi, Amartya Sen dari Universitas Harvard dan beberapa peraih hadiah nobel lainnya.
Ia juga menyinggung bagaimana Rizal Ramli menjadi salah satu kunci di era Gus Dur dan berhasil menyeimbangkan keuangan negara kala itu pasca krisis ekonomi 1998. Prestasi Rizal Ramli juga besar ketika ia masuk ke kabinet di periode pertama kekuasaan Jokowi, di mana ia mampu menjadi penyeimbang kekuasaan sang presiden di hadapan elite politik lainnya, terutama ketika mengkritik proyek seperti listrik 35 ribu MW, Pelindo II, dan lain sebagainya.
Singkatnya, backgorundnya di bidang ekonomi dianggap mampu menjadi kunci bagi Indonesia di tengah situasi yang tak menentu ini.
Menariknya, kalau jadi masuk ke pemerintahan, Rizal Ramli tentu saja akan ada satu tim dengan menteri Keuangan Sri Mulyani yang nota bene sangat sering dikritiknya. Artinya, pilihannya bisa Sri atau Rizal. Opsi Sri dan Rizal – bekerja bersama-sama – besar kemungkinan akan ada benturan-benturan besar yang terjadi nanti yang tentu akan mengganggu stabilitas politik.
Yang jelas, Rizal Ramli bisa saja menjadi sosok seperti Rambo yang menjadi secercah harapan di tengah kalahnya peperangan. Well, we don’t know yet. Mari menunggu apa keputusan Presiden Jokowi. (S13)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.