Site icon PinterPolitik.com

Ridwan Kamil Mainan Filter Selfie

Ridwan Kamil Mainan Filter Selfie

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) alias Kang Emil memimpin rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar di Bandung pada Oktober 2021 lalu. (Foto: Biro Adpim Jabar)

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) alias Kang Emil menggunakan sebuah filter swafoto ketika melaksanakan rapat soal penanganan pandemi Covid-19 bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. 


PinterPolitik.com

Siapa yang tidak keasyikan bila sudah membuka sebuah platform media sosial (medsos)? Tanpa disadari, biasanya kita akan menjadi keasyikan sampai lupa waktu sembari mengarungi jendela komunikasi yang ada di layar gawai-gawai kita.

Namun, ada satu hal lain yang membuat kita mudah “kecanduan” dengan medsos, yakni status dan pengakuan. Tidak jarang, kita ingin mengunggah aktivitas kita berupa foto atau video ke berbagai platform medsos ini.

Berbagai cara mengunggahnya pun semakin ke sini semakin variative. Salah satu fitur yang unik dari berbagai platform medsos ini adalah filter yang bisa diaplikasikan kala hendak mengunggah swafoto. 

Fitur ini pun menjadi populer di kalangan pengguna medsos di negeri Nusantara dalam alternate universe Bumi-45. Mulai dari filter muka hingga filter permainan – seperti “siapa nama kota kamu bila ikut Money Heist?”, fitur ini bisa dibilang sangat menarik untuk digunakan.

Riduan Kemil (RK) pun tidak ketinggalan untuk mengikuti tren ini. Sampai-sampai, ia lupa waktu kalau dirinya juga harus melakukan sejumlah pekerjaan. 

Baca Juga: Anies-Ridwan Kamil, Duel atau Duet?

Salah satunya adalah saat menjalani rapat virtual dengan salah satu rekan kerjanya, Lihit. RK pun keasyikan menggunakan sebuah filter yang berjudul “Siapa yang Cocok dengan Kamu?”. “Ah coba, ah. Barang kali bisa tahu ‘jodoh’ yang pas buat saya,” ucap RK.

Ketika mencoba filter itu, sebuah nama pun muncul. Tulisan itu mengatakan, “Puwan Maharini.” RK yang belum merasa yakin akhirnya mencoba lagi. “Ah, masa iya?” tanya RK pada dirinya sendiri.

Setelah mencoba lagi, sebuah nama baru muncul kembali. Kali ini, nama itu mengatakan, “Rangga Hartarto.” RK mengucapkan dalam batinnya, “Bukan hati tak merasa cocok, tetapi ini juga pilihan sulit.”

Di percobaan ketiga, nama lain pun muncul. Tulisan itu pun mengatakan, “Aniz Baswedan.” RK sebenarnya merasa cocok dengannya – apalagi sebelum-sebelumnya sempat bermain sepak bola bersama. Namun, tetap saja, hati tidak yakin.

Sembari termenung memikirkannya, tiba-tiba muncul suara dari komputernya, “Iya, bagaimana bila menurut Kang RK?” Ternyata, oh, ternyata, Pak Lihit menanyainya. RK yang bingung pun hanya bisa terdiam.

“Makanya, Kang RK harus bisa mengontrol diri ya. Harusnya, Kang RK bisa menentukan sendiri pilihan-pilihan yang akan dilakukan, terutama untuk saat ini dan masa depan,” ujar Lihit yang seakan-akan memberi nasihat kepada RK yang sedang bingung dengan pilihannya sendiri. (A43)

Baca Juga: Indonesia Butuh Ridwan Kamil di 2024?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version