Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) alias Kang Emil akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Partai Golkar. Mungkinkah ini semacam strategi yang dipelajari Kang Emil dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)?
“He can decide where he can go. But you never know the future. So, whatever he decides, let’s see” – Hugo Viana, Sporting Director of Sporting CP
Banyak orang berkata – at least kata motivator-motivator – bahwa kita harus berani untuk memiliki mimpi yang besar. Dengan mimpi besar, manusia memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya.
Nah, guna mencapai tujuan dan mimpi besar tersebut, tentu dibutuhkan langkah-langkah pasti ke arah sana. Selangkah demi selangkah perlu diambil secara hati-hati. Bila pun jatuh, bangkitlah kembali untuk mencari langkah lain.
Mungkin, mimpi besar semacam inilah yang dimiliki oleh seorang Cristiano Ronaldo saat masih berusia 16 tahun. Kala itu, kurang lebih pada tahun 2001, Ronaldo dari klub muda (youth club) bergabung dengan klub Sporting CP di Portugis.
Semenjak itu, Ronaldo berhasil menjadi pemain bintang yang selalu diandalkan oleh Sporting CP. Bahkan, Ronaldo berhasil membawa Sporting CP mengalahkan salah satu klub terbesar Inggris Manchester United (MU) dalam sebuah pertandingan pada tahun 2003.
Sontak saja, Alex Ferguson yang kala itu menjabat sebagai manajer MU merasa tertarik untuk mengajak Ronaldo bergabung. Dari sinilah, mimpi besar Ronaldo terwujud hingga akhirnya kini menjadi salah satu pemain sepak bola paling dikenal di dunia.
Namun, sebelum bergabung dengan MU – dan akhirnya Real Madrid CF, Sporting CP adalah tempat Ronaldo melangkah untuk menaiki “anak tangga” yang lebih tinggi. Kalau kata Boyan Jovanovic dan Yaw Nyarko dalam tulisan mereka yang berjudul Stepping-stone Mobility, “anak tangga” semacam ini bisa disebut sebagai “batu loncatan”.
Sederhananya, untuk mencapai posisi puncak dalam karier, perlu juga pengalaman di level bawah agar bisa mempelajari kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan. Boleh jadi, langkah-langkah seperti inilah yang akhirnya diambil oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) alias Kang Emil.
Sebelum menjabat sebagai Presiden, Joko Widodo (Jokowi) pun menjadikan Gubernur DKI Jakarta sebagai “batu loncatan” menuju panggung nasional. Mungkin, inilah waktunya bagi Kang Emil untuk belajar dari Pak Jokowi juga nih.
Mungkin, kalau dianalogikan nih, Kang Emil ini semacam pemain profesionalnya. Terus, pihak yang menjaringnya – alias scout-nya – adalah Partai Golkar – mengingat Kang Emil baru aja gabung Golkar.
Nah, analogi Sporting CP dan MU-nya adalah jabatan-jabatan yang ingin dicapai dalam karier politiknya. Cuma nih, jabatan yang mana nih yang jadi “Sporting CP” dan “MU” masing-masing?
Ya, mungkin nih, jabatan Gubernur Jabar adalah “Sporting CP” bagi Kang Emil. Terus, “Real Madrid CF” adalah jabatan Presiden – kalau beneran pengen maju calon presiden (capres) ya.
Nah, satunya – yakni “MU-nya” – adalah jabatan Gubernur DKI Jakarta tuh. Soalnya, kan, Kang Emil juga disebut-sebut bisa tuh menang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024. Bukan begitu, Kang? Hehe. (A43)