“Manusia pada dasarnya adalah binatang politik” – Aristoteles, filsuf asal Yunani
PinterPolitik.com
Hey, gengs, ada yang masih ingat dulu nggak pas ada perang saudara di internal Partai Amanat Nasional (PAN)? Waktu itu, keempat anak Pak Amien Rais pada beda pendapat nih antara bertahan di PAN atau ikut jejak sang ayah.
Pada babak akhir, tiga orang memutuskan patuh pada sang ayah. Sementara, sisa satu, yakni Mumtaz Rais, lebih berpihak pada sang mertua yang juga pemain lama di PAN, yakni Zulkifli Hasan (Zulhas) yang saat itu juga terpilih sebagai Ketua Umum.
Nah, perang saudara itu kelihatannya di depan publik masih belum surut hingga saat ini. Tapi, kita gak tahu pasti ya kalau jika ternyata mereka sudah adem ayem. Namanya juga politik. Hehehe. Kita sebagai masyarakat biasa ya berdoa saja semoga eskalasinya tidak sebesar layak perang saudara dalam kasusastraan Barathayuda.
Terlepas dari itu semua, kalian pasti masih ingat dong bagaimana tindak-tanduk Pak Amien Rais ketika masa kampanye dan posisi PAN berada di barisan Pak Prabowo Subianto yang saat itu sebagai saingan kuat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beh, kalau ingat hal itu, gokil memang sepak terjang Pak Amien. Pokoknya mimin sampai mikir begini, “Kok bisa aja ya Pak Amien Rais ini membuat pola permainan politik bangsa hingga sampai seperti ini?”
Nah, hingga Presiden Jokowi menjabat sebagai Presiden Indonesia periode kedua saat ini, kelihatannya memang Pak Amien ini masih tetap konsisten berada di pihak oposisi, cuy. Ini terlihat dari perilaku politik doi yang memberikan komentar terkait kemarahan Presiden Jokowi kepada jajaran kabinetnya.
Bahkan nih, doi juga menilai kemarahan presiden saat itu ada dua faktor. Pertama, Pak Amien menilai bahwa Presiden Jokowi sedang bersandiwara politik. Jadi, menurut doi, sebenarnya tidak perlulah bagi pemimpin tuh marah terus di-publish. Cukup marahin menteri di dalam ruangan tanpa terkespos orang luar.
Kedua, Pak Amien menilai bahwa Presiden Jokowi memang baik. Namun, karena memang tengah jengkel dengan menterinya, presiden jadi marah.
Di lain sisi, di tengah Pak Amien banyak mengkritik pemerintah, ternyata PAN menyodorkan nama untuk masuk dalam bursa calon menteri, cuy, jika memang kemungkinan reshuffle terjadi. Adapun nama Mumtaz Rais – yang tidak lain adalah anak dari Pak Amien Rais – disodorkan menjadi calon menteri. Weleh-weleh, gokil gak sih ini?
Kalau ternyata ini merupakan salah satu rencana Pak Amien untuk memperlancar jalan anaknya masuk jajaran kabinet, menurut mimin, ini pecah banget sih. Gokil pokoknya. Semakin menarik ya, gengs. Hehehe.
Tapi, kalau ternyata ini bukan bagian dari rencana Pak Amien, mimin kelihatannya sepakat deh sama seorang peneliti Median yang bernama Rico Marbun. Pak Amien bisa aja nanti jadi pakewuh alias serba salah. Mau garang seperti sebelumnya, kok ya si anak jadi menteri, tapi mau gak kritik, kok ya sebelumnya suka memberi kritik tajam.
Tapi, mimin yakin sih kalau pembaca PinterPolitik.com juga bisa menerka langkah apa yang akan diambil oleh Pak Amien. Bisa diamati melalui kebiasaan beliau sebelumnya kok yang memang terbukti sangat lihai memainkan ritme politik. Hehehe. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.