Site icon PinterPolitik.com

Redemption Arc Anas Urbaningrum Dimulai?

anas

Pidato Anas Urbaningrum di depan Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat seusai bebas pada 11 April 2023. (Foto: Detik)

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, baru aja dibebasin dari Lapas Sukamiskin, Bandung, pada 11 April 2023. Keluarnya Anas disambut oleh beberapa koleganya dan simpatisannya. Menariknya, Anas menyatakan kalau hanya ada “perjuangan keadilan” dalam kamusnya saat ini.Melihat sejarah Anas dengan Partai Demokrat, haruskah partai berlogo mercy tersebut menakuti Anas?


PinterPolitik.com

“Andai dalam perjuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi, mohon maaf itu bukan karena saya hobi bermusuhan. Itu karena konsekuensi perjuangan keadilan.” – Anas Urbaningrum

Itachi Uchiha dari anime Naruto diyakini sebagai salah satu karakter dengan redemption arc terbaik. Bagaimana tidak? Itachi mendapatkan misi khusus untuk membasmi seluruh klan Uchiha kecuali Sasuke, adiknya.

Akibatnya, Sasuke menyaksikan kematian kedua orang tuanya di depan mata kepalanya sendiri. Sasuke pun memupuk dendam kepada Itachi dan bersumpah untuk membunuhnya.

Setelah bertahun-tahun, Sasuke memenuhi sumpahnya itu. Itachi pun berhasil ia bunuh. Baru setelah itu, Sasuke mengetahui kebenaran di balik pengorbanan kakaknya. Semua hal yang Itachi lakukan ternyata untuk melindungi adik kesayangannya, Sasuke.

Oleh karena itu, kisah Itachi dari seorang shinobi-mangkir-pembunuh-klannya-sendiri menjadi seorang kakak yang rela mengorbankan seluruh hidupnya untuk adiknya menjadi redemption arc yang legendaris.

Namun, bukan hanya Itachi yang bisa memiliki kisah redemption arc yang epic. Agaknya, Anas Urbaningrum juga memiliki potensi untuk mengembalikan nama baiknya.

Kisah Anas Urbaningrum dapat kita soroti 14 tahun lalu, ketika Anas terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Pemilihan Umum 2009 (Pemilu 2009). Saat itu, Anas dipercayai untuk menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI. Pada tahun 2010, Anas maju sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat dan berhasil mengalahkan dua calon lainnya, Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie.

Karier politik Anas bisa dibilang sedang bagus-bagusnya. Tetapi, hal ini tidak bertahan lama. Pada tahun 2012, Anas ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dakwaan korupsi dan pencucian uang. Akibatnya, Anas harus menanggalkan posisinya sebagai Ketum Demokrat. Pada tahun 2015, Anas pun dinyatakan bersalah dan divonis hukuman delapan tahun penjara dan denda miliaran rupiah.

Delapan tahun berlalu dan kini Anas sudah bebas dari penjara. Akan tetapi, Kebebasan Anas ini seolah membuka luka-luka lama Demokrat. Pasalnya, Ketum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), I Gede Pasek, tidak setuju dengan saran Andi Arief, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat.

Andi menyarankan Anas untuk meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena dianggap nyaris menghancurkan Demokrat. Namun, bagi I Gede Pasek, justru SBY nih yang harusnya minta maaf sama Anas. Weleh-weleh.

Dalam pidatonya seusai keluar dari lapas, Anas pun menegaskan bahwa meskipun ada oknum yang menyusun skenario besar dengan menjebloskan dirinya ke penjara, Anas masih belum selesai. Waduh, kira-kira siapa yang dimaksud oleh Anas ya?

Well, entah siapa yang paling bersalah dalam kasus ini, persoalan salah-menyalahkan adalah fenomena politik yang wajar. Dalam bukunya Policy Controversies and Political Blame Games, Markus Hinterleitner menjelaskan blame game yang sering dilakukan para politisi.

Blame game adalah aksi saling menyalahkan antar-politisi atau entitas politik atas suatu kontroversi politik. Tujuannya adalah untuk menjaga, memenangkan, atau mempertahankan kontrol atas reputasi, suara, atau kebijakan.

Karena itu, selama masing-masing pihak belum nemuin titik temu yang jelas, sepertinya kita masih akan terus menyaksikan blame game antara Anas dan Demokrat(-nya SBY)untukbeberapa waktu ke depan. Kira-kira, akankah Anas melalui redemption arc yang epic layaknya Itachi? Kita saksikan aja. Hehe. (A89)

Exit mobile version