Site icon PinterPolitik.com

Ratapan Nasib Mentan SYL

Ratapan Nasib Mentan SYL

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR sambil mengenakan kalung antivirus Corona. (Foto: Antara)

“Semakin besar kontroversi, semakin Anda membutuhkan sopan santun” – Judith Martin, wartawan asal Amerika Serikat (AS)


PinterPolitik.com

Cuy, kayaknya nggak ada habisnya deh kisah menarik seputar Menteri Pertanian (Mentan) kita, Syahrul Yasin Limpo. Selain tarik ulur dalam masalah food estate di Kalimantan, ada lagi nih yang bikin kita tersenyum geli.

Kasak-kusuk terbaru nih, Pak Mentan mengaku di-bully habis-habisan oleh warganet setelah mengampanyekan keampuhan kalung eucalyptus sebagai obat mujarab penangkal virus Covid-19.

Dalam diskusi daring yang diikutinya, Pak Menteri terang-terangan bilang begini, cuy “Aku di-bully habis, padahal orang pakai yang dari Jepang (dan) dari Korea.”

Padahal nih, sebenarnya nggak salah kan kalau memang Pak Mentan percaya akan keampuhan kalung itu. Secara nih,watak orang Indonesia lumrah kalau percaya dengan ‘yang begitu-begitu’.

Lagian kalung yang dipakai Pak Mentan terbukti secara klinis punya kekuatan. Menurutnya nih, jika dipakai selama 15 menit, eucalyptus ini bisa membunuh 42 persen virus Covid-19.

Bayangin saja kalau dipakai 30 menit, sudah 80 persen virus yang berhasil dibunuh kan, cuy. Itu apabila satu orang saja yang memakainya. Lha, kalau 100 orang atau lebih? Bisa-bisa virus Covid-19 takut mau nongol lagi.

Masih mending kan kalau dibanding zaman dulu. Saat era nenek moyang kita, tanpa uji klinis pun (soalnya dulu nggakada laboratorium sih hehe) asal terbukti secara magis, barang apa saja akan diistimewakan.

Jadi, sampai sini kita harus sepakat nih bahwa sikap Pak Mentan demikian bukanlah suatu keanehan ya, gengs. Hanya saja Pak Mentan tampaknya perlu memoles produk tersebut secara elegan biar banyak peminatnya.

Soalnya, mimin yakin nih di Indonesia tentu bukan Pak Mentan saja kok yang percaya keampuhan kalung itu. Bahkan,artis papan atas pun menggunakannya, seperti Yuni Shara, dan artis lainnya.

Hanya saja, beda orang kan beda kesukaan. Jangan-jangan oleh beberapa orang, energi yang dihasilkan dari bahan eucalyptus itu tidak senada dengan kemasan berbentuk kalung.

Bisa saja mereka tertarik dengan keampuhannya tapi tidak dengan kemasannya karena mirip kalung kartu identitas (ID card). Seharusnya, Pak Mentan sedikit paham logika penjualan ini. Di samping kalung, Pak Mentan juga punya produk berbentuk roll on. Wah, nanti malah dikira produk deodorant lho. Kan repot nantinya.

Menurut mimin sih, kalau memang Pak Mentan yakin dengan keampuhan eucalyptus, sehingga perlu memproduksi lebih banyak untuk disebarkan ke masyarakat, ya nggakpapa sih. Namun, perlu diingat, karena segmentasi pasar nihfluktuatif, jadi harus lebih peka supaya mudah diterima.

Gandeng aja tuh pakar industri kreatif buat mendesain bentuk kemasannya, apakah bentuk gelang, atau inhaler, dan jenis lainnya. Bahkan, kalau perlu, minta para artis seperti Yuni Shara yang karismatik itu buat nge-endorse. Bisa laku keras deh.

Soal bully, nggak usah didengarkan, Pak. Ingat kisahnya Harry Potter yang di-bully tapi dengan kekuatan magisnya mampu menyumpal mulut lawan-lawannya. Semangat, Pak Mentan. Hehehe. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version