Site icon PinterPolitik.com

Ramalan Dampak Corona Sri Mulyani

Prestasi Sri Mulyani Jadi Kutukan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika menghadiri rapat bersama Komisi IV DPD pada Januari 2020 lalu. (Foto: Antara)

“Aku ramal kita akan bertemu di kantin,” Dilan, Dilan 1990 (2018)


PinterPolitik.com

Perkara wabah virus Corona atau COVID-19 sepertinya memusingkan banyak pihak ya. Salah satu yang sepertinya harus putar otak akibat dampak virus ini adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani alias Bu Ani. Bukannya apa-apa, virus itu memiliki potensi dampak cukup signifikan kepada ekonomi Indonesia.

Beberapa waktu lalu misalnya, Bu Ani sempat mengumumkan beberapa insentif dan diskon pariwisata sebagai langkah antisipasi dampak virus Corona ke sektor tersebut. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun kemudian tak lupa mengajak masyarakat untuk berwisata.

Secara khusus, Bu Ani sepertinya memang memandang serius kemungkinan dampak virus Corona ke ekonomi tanah air. Gak tanggung-tanggung, Bu Ani langsung menyoroti kemungkinan kalau pertumbuhan ekonomi bisa menurun di tahun 2020 akibat virus tersebut.

Kalau kata Bu Ani, pertumbuhan ekonomi domestik bisa melambat hingga mencapai 4,7 persen. Ia menjelaskan kalau pertumbuhan ekonomi Tiongkok menurun 1 persen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa bisa menurun sebesar 0,3 persen. Waduh.

Makanya, Bu Ani dan kawan-kawan di pemerintah berusaha untuk meminimalisasi dampak Corona, salah satunya dengan insentif fiskal sebesar Rp 10 triliun.

Kalau misalnya itu terjadi, gimana dong dengan target pertumbuhan ekonomi di dalam APBN? Pemerintah kan menargetkan kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,3 persen di tahun 2020, terpaut jauh dong kalau misalnya turun sampai 4,7 persen?

Hmmm, gimana dong nasib berbagai target pemerintah kalau misalnya pertumbuhan ekonominya ternyata terdampak virus Corona?

Terlepas dari itu semua, mungkin gak ya kalaupun gak ada virus Corona pertumbuhan ekonomi Indonesia memang gak bakalan mencapai 5 persen? Pasalnya angka stabil ini sempat dipertanyakan pengamat asing seperti Gareth Leather dari Capital Economics Ltd dan Trinh Nguyen dari Natixis SA di Hong Kong.

Selain itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, di Triwulan-IV tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat berada di bawah 5 persen yaitu 4,97 persen (Y-on-Y).

Nah loh, kalau kayak begini, pertumbuhan ekonomi di bawah 5 persen itu kira-kira emang terpengaruh Corona atau enggak ya? Ah, jangan berspekulasi lah ya.

Mungkin aja Bu Ani dan seluruh jajaran pemerintah harus bekerja ekstra keras agar perkiraan 4,7 persen itu gak terjadi. Mungkin aja harus ada langkah khusus biar Indonesia gak terlalu rapuh kalau dihantam isu dari luar negeri seperti isu Corona ini. (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version