“Saya tidak percaya adanya skenario besar, skenario sedang-sedang saja, atau skenario kecil-kecilan dalam politik” – Amien Rais, Politikus asal Indonesia
Pinterpolitik.com
Memang benar ya, cuy, kata orang bijak bahwa segala sesuatu harus ditaruh pada tempatnya. Sebab, kalau tidak, urusan pasti akan jadi gawat.
Kira-kira seperti itulah kondisi yang terjadi saat Rapat Kerja (Raker) antara Komisi IX DPR RI dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Raker yang seharusnya membahas kondisi pekerja terdampak pandemi Covid-19 tersebut tiba-tiba anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Intan Fauzi mengagetkan para tamu undangan.
Pasalnya, secara spontan, Bu Intan bilang begini, cuy, “Saya ingin bertanya, sebenarnya spesifik seperti apa sih, Bu, sehingga harus 500 TKA (tenaga kerja asing) yang didatangkan dan itu resistensinya besar.” Lebih-lebih, berulang kali Bu Intan memberikan penebalan pada kata ‘nurani’ seorang pemimpin.
Bak cacing kepanasan di kala musim kering, begitupun hati Bu Menaker serasa menggeliat sakit. Itu kelihatan banget sihdalam statement-nya Bu Ida berikut, “Saya kira ini pingin nangis jadinya, kita bisa mengatasnamakan nurani dengan secara proporsional tentu saja.”
Begitulah suasana rapat. Bukannya membahas nasib pekerja, eh malah saling berargumen soal ‘nurani’.
Mimin sebenarnya heran juga kenapa tiba-tiba Bu Intan bahasannya jadi melenceng? Lhawong dari dulu suara rakyat yang merengek menyuarakan ‘di mana hati nurani wakil rakyat’ dalam soal kehidupan yang banyak ragam saja nggak sampai membuat legislator ber-statement soal ‘nurani’ kok, masak tiba-tiba dalam rapat ini keluar secara spontan.
Nah, makanya, pikiran nakal mimin justru curiga kalau-kalau ternyata offside-nya Bu Intan ini sebenarnya menyimpan agenda politik tertentu untuk menurunkan citra Bu Menteri. Karena ternyata Bu Intan doang lho, cuy, yang membahas TKA ini. Sampai-sampai, ketua rapat pun menegur Bu Intan secara tegas.
Wah, jangan-jangan ada kaitannya dengan hasrat politik PAN nih, Bu? Secara Bu Intan kan dari PAN, jadi pasti tahulah kalau PAN sedang serius menanggapi soal reshuffle menteri.
Bahkan, Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) sudah mempersiapkan nama lho – menyusul hasil riset Indonesia Political Opinion (IPO) tentang daftar menteri yang layak diganti, yakni Pak Yasonna, Pak Terawan, Bu Ida, dan seterusnya.
Apa mungkin rapat kemarin jadi ajang menggoyang kursi Bu Ida? Apalagi, isu TKA sangat menarik dan menjual. Ya sudahlah, daripada berspekulasi, mending mimin lanjutin tontonan drama reshuffle ini ya. Hehe. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.