“Terkadang memenangkan suatu pertengkaran itu lebih buruk daripada kalah” – Billie Holiday, penyanyi jazz asal Amerika Serikat (AS)
Penikmat Game of Thrones pasti tahu empat sosok ini, yakni Daenery Targaryen, Cersei Lannister, Arya Stark, dan Sansa Stark. Sekarang, kalau mimin minta kalian memasangkan antara empat nama itu, pasti bentuknya adalah Daenerys vis-a-vis Cersei, dan Arya vis-a-vis Sansa.
Antar satu sama lainnya memang kerap berselisih paham dan jalan. Cersei yang haus kekuasaan melawan Daenerys yang ingin mengambil alih tahta milik Cersei. Sementara, Arya yang memiliki watak keras berhadapan dengan Sansa yang lembut, meski satu keduanya satu darah.
Namun, yang membedakan antara pasangan satu dengan lainnya adalah ikatan persaudaraan dan orientasi perselisihan. Dalam hal ini, Arya dan Sansa patut diteladani, cuy.
Mereka berdua memang berselisih soal masa depan keluarga tetapi bukan rebutan politik supaya unggul seperti Daenerys vs Cersei. Bahkan, konflik Arya dan Sansa pun berlangsung smooth, nggak banyak yang tahu. Lagian, di luar, orang memandang mereka sebagai saudara yang akur-akur saja.
Dalam konteks tulisan tentang Sri Mulyani dan Puan Maharani ini, mimin sih berharap keduanya meniru Arya dan Sansa. Pasalnya, kemarin Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lewat staf khususnya berkomentar terkait naskah Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) yang belum diterima lembaga yang dinakhodai Bu Sri Mulyani tersebut.
Padahal, kita kan tahu, bahwa perihal perpajakan ini juga menjadi salah satu yang terdampak oleh adanya omnibus law, cuy. Katanya sih, ada klaster perpajakan yang disisipkan dalam RUU ini.
Meski begitu, ternyata staf khusus Kemenkeu tuh mengatakan bahwa belum menerima draf secara resmi dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Weleh-weleh, kacau balau kalau begini caranya.
Lagian, kok bisa koordinasi antara lembaga DPR dengan Menteri Keuangan (Menkeu) ini lambat dan macet? Secara, di DPR kan ada Puan Maharani, di mana doi dan Sri Mulyani punya relasi yang bagus dengan Pak Jokowi. Itu kalau dalam Game of Thrones kan kayak hubungan Arya dan Sansa yang masih satu klan.
Kalau toh mis tersebut karena memang menunggu prosedur kelar, mimin sih nggakpapa. Khawatirnya tuh kalau ternyata ada apa-apa antara Sri Mulyani dan Puan Maharani, cuy. Semoga tidak kayak Daenerys dan Cersei aja deh. Hmm.
Makanya, biar ke depan nggak ada tafsiran aneh-aneh pun supaya kebijakannya bos besar alias Pak Presiden lancar, mending segera bersatu dong Mbak Puan dan Bu Sri Mulyani. Apabila mereka berdua nyambung, tentu yang diuntungkan kan semua pihak juga toh.
Mbak Puan juga mesti paham, sebagai Menkeu, Sri Mulyani seharusnya sudah memegang naskah asli. Sebab kalau nggak, bisa berabe.
Bayangkan saja kalau Sri Mulyani pegang draf yang palsu beredar di masyarakat dan diamini. Belum lagi waktu yang semakin mepet untuk merumuskan kebijakan penyesuaian. Pokoknya ribet deh.
Masa dua sosok andalan pemerintahan ini nggak bisa bahu membahu gitu, cuy? Pasti bisa dong. Hmm. (F46)