HomeCelotehPuan Tak Percayai Menkes Terawan?

Puan Tak Percayai Menkes Terawan?

“Penyelenggaraan penanggulangan wabah dapat diserahkan kepada BNPB atau kelembagaan lain yang efektif sesuai aturan perundang-undangan”. – Puan Maharani, Ketua DPR


PinterPolitik.com

Saban hari ngelihat Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto muncul di pemberitaan memang membuat popularitasnya melejit. Apalagi sekarang isu virus corona tengah jadi pemberitaan utama di semua media.

Namun, beberapa pihak mulai melayangkan kritik pada gaya komunikasi mantan dokter militer itu. Sang menteri dianggap kurang mampu memberikan penjelasan masuk akal ketika ditanya saat kasus virus corona ini belum ditemukan di Indonesia. Kala itu ia menjawab bahwa virus itu belum sampai ke Indonesia karena doa. Semua karena doa.

Hmm, jadi kalau sekarang sudah ada 2 kasus pertama yang positif korona, apakah itu berarti masyarakat Indonesia mulai “goyah” doanya? Hayoo loh pak, kementerian yang bapak pimpin itu kan basisnya sangat saintifik, jadi kalau pakai bahasa yang metafisik bisa bikin masyarakat bingung.

Konteks pernyataan Terawan ini sebetulnya menggambarkan kurang baiknya penanganan dan sosialisasi informasi terkait virus corona di Indonesia. Bahkan transparansi pemerintah atas suspect atau orang yang diduga terpapar virus tersebut juga dinilai kurang. Tak heran banyak yang menilai pemerintah kepayahan menjaga kepercayaan masyarakat.

Nah, mungkin atas dasar itulah Ketua DPR Puan Maharani meyarankan agar penanganan persoalan virus corona ini dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana alias BNPB.

Hmmm, nggak salah nih bu? Bukannya BNPB itu tupoksinya menangani bencana yang sifatnya bencana alam ya? Hayoo, nggak takut dikritik sama warganet +62 yang jago banget ngritik hal-hal kayak gini? Uppps.

Lagian, kalau Bu Puan ngomong kayak gitu, bisa jadi menimbulkan polemik baru loh. Soalnya, banyak yang bisa menafsirkan bahwa Bu Puan nggak percaya sama kerja Menkes dan jajarannya.

Selain itu, bukannya kalau soal penyakit, koordinasinya memang harus dilakukan oleh Kemenkes kan ya? Kalau dilakukan oleh lembaga atau kementerian yang nggak berhubungan dengan kesehatan malah bisa jadi makin kacau nantinya.

Hmmm, walaupun demikian, dari pendapatnya Bu Puan ini kita bisa mendapatkan gambaran secara keseluruhan terkait persoalan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Konteks kepercayaan itu memang penting banget. Soalnya itu menentukan kondisi suatu negara.

Kalau kata filsuf Tiongkok, Konfusius, kepercayaan bahkan lebih penting dibandingkan tentara dan makanan bagi sebuah negara. Jika tak ada kepercayaan atau trust pada pemerintah, bisa dipastikan negara itu akan jatuh.

Jadi, Bu Puan, lagi nggak yakin ya sama Menkes? Emang sih, kalau aku yakin tapi kamunya nggak yakin itu bikin nyesek. Eh. (S13)

View this post on Instagram

Angka kekerasan terhadap #perempuan terus meningkat setiap tahun, baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Saat ini Indonesia bahkan telah ada dalam kondisi darurat kekerasan seksual menurut laporan dari #KomnasPerempuan. Nyatanya, ada persoalan ketidakseimbangan relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki di #Indonesia yang menjadi salah satu akar persoalan ini. Ini juga terjadi akibat budaya dominasi laki-laki yang sangat kuat. ⠀ ⠀ Temukan selengkapnya di Talk Show: “Dominasi dan Legacy Male Power terhadap Wanita Indonesia, Kenapa? Dari Mana? Masih Perlu?”⠀ ⠀ Tiket dapat dibeli di: http://bit.ly/TalkShowPinterPolitik ⠀ #infografik #infografis #politik #politikindonesia #pinterpolitik #EventPinterPolitik #TalkShowPinterPolitik #komnasperempuan #rockygerung

A post shared by PinterPolitik.com (@pinterpolitik) on

► Ingin lihat video-video menarik? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.