HomeCelotehPuan Sindir Menkes Terawan?

Puan Sindir Menkes Terawan?

“Jangan sampai kantor-kantor pemerintahan menjadi contoh buruk penerapan protokol kesehatan, mengingat berdasarkan data Pemprov DKI, kasus Covid-19 telah menyebar ke 30 kantor kementerian dan badan yang berada di Jakarta”. – Puan Maharani, Ketua DPR RI


PinterPolitik.com

Klaster perkantoran jadi wajah terbaru penyebaran Covid-19 di ibu kota Jakarta. Menariknya, banyak di antaranya terjadi di kantor-kantor pemerintahan.

Hal inilah yang membuat Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara. Puan meminta agar kantor pemerintahan bisa memberi contoh dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

Puan menyerukan agar seluruh kementerian maupun lembaga, baik di pusat maupun daerah untuk mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 di masing-masing kantor. Menurutnya, jangan sampai pemerintah sendiri menjadi “contoh buruk” dari pelanggaran protokol kesehatan.

Beh, tajam juga bahasa kritiknya Bu Puan nih. Tapi, dengan bahasa yang tajam kayak gini, sepertinya Bu Puan sengaja mau nyindir Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto nih ye? Uppps.

Bukannya gimana-gimana ya, berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan yang dipimpin Terawan emang jadi klaster perkantoran pemerintah dengan jumlah pasien Covid-19 positif terbanyak.

Dengan jumlah 139 kasus, Kemenkes berada di urutan teratas klaster tertinggi di Jakarta, disusul Kementerian Perhubungan 90 kasus, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jakarta Timur 73 kasus, dan beberapa kantor kementerian lainnya dengan jumlah puluhan kasus juga.

Wih, berasa kayak jadi ironi gitu nggak sih? Kementerian Kesehatan yang harusnya jadi terdepan malah jadi kantor dengan angka kasus tertinggi. Jadi berasa sindiran Bu Puan bahwa Kemenkes telah jadi contoh yang buruk nih. Uppps.

Tapi, sebetulnya kalau dipikir-pikir lagi, wajar aja sih Kemenkes jadi yang paling banyak terkena kasus Covid-19. Soalnya kan mereka juga yang jadi lembaga paling depan menghadapi persoalan pandemi ini. Justru aneh kalau angka Covid-19 di Kemenkes rendah.

Baca juga :  Trah Puan & Jejak Penguasa Sumatera

Hanya saja, sindiran Puan ini jadi punya nuansa politis tersendiri. Soalnya, Kemenkes – khususnya Menkes Terawan – emang jadi salah satu tokoh yang paling banyak disorot selama pandemi Covid-19.

Mulai dari kebijakan-kebijakannya, hingga cara doi menangani krisis kesehatan ini yang dianggap kurang tepat. Jadi, sindiran Bu Puan ini walaupun bahasanya cenderung mengarah pada semua kementerian, tapi sesungguhnya punya makna khusus buar Menkes Terawan.

Wih, berasa kayak dua jenderal lagi serang-serangan nih. Uppps. Mungkin it took too far untuk bilang keduanya saling serang. Tapi, setidaknya bahasa politisi punya nuansa bercabang yang bisa dimaknai di sana. Istilahnya double speak kalau nggak salah. Mengungkapkan satu hal tertentu, tapi sebenarnya nembak hal lain. Kayak Om Henry Kissinger di Amerika Serikat dulu. Gih di-Google orangnya kayak gimana. Hehehe.

Hmm, jadi kalau mau direshuffle, siapa nih yang kira-kira cocok buat gantiin Pak Terawan? Uppps. (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.