Setelah Kamala Harris dilantik Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS), sejumlah pengamat Indonesia malah membandingkannya dengan sosok Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani.
Siapa sih yang suka dibanding-bandingkan? Hampir semua orang pasti merasa kesal apabil dibanding-bandingkan dengan orang lainnya.
Ketika orang tua suka membandingkan dengan anak tetangga, misalnya, pasti kita juga merasa kesal karena dianggap tidak bisa sebaik anak tersebut. Kekesalan pasti juga bakal memuncak apabila kita dibandingkan dengan mantan dari pasangan kita.
Nah, upaya membanding-bandingkan ini sepertinya tengah menyasar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani. Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ini akhir-akhir ini tengah dibandingkan dengan sosok politikus perempuan dari Amerika Serikat (AS), yakni Wakil Presiden (Wapres) AS Kamala Devi Harris.
Mungkin nih, upaya membanding-bandingkan ini menyusul pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris pada 20 Januari lalu. Gimana nggak? Sosok Wapres AS tersebut disebut-sebut menjadi perempuan pertama – sekaligus orang Afrika-India-Amerika – yang menjabat posisi Ketua Senat AS.
Akhirnya, sejumlah pengamat di Indonesia juga lagi kegandrungan tuh buat mencari tokoh bandingannya di Indonesia. Nama Mbak Puan pun juga disebutkan. Salah satunya datang dari seorang pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, yakni Ujang Komarudin.
Kata Pak Ujang, Mbak Puan ini mungkin bisa nih mencontoh keberhasilannya Kamala Harris. Pasalnya, Ketua DPR tersebut juga diwacanakan untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) bagi Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang dinilai masih berpotensi untuk menjadi capres pada tahun 2024.
Baca Juga: Puan Tak Bisa Jadi Presiden 2024?
Wah, iya ya. Barang kali, Mbak Puan bisa mengikuti jejaknya Kamala Harris. Mungkin, dengan belajar ke Mbak Kamala, Mbak Ketua DPR bisa menjadi wapres perempuan kedua di Indonesia – setelah Bu Mega tentunya.
Tapi nih, Mbak Puan kira-kira bisa nggak ya nanti mengikuti pelajaran yang nanti diberikan oleh Mbak Kamala – semisal jadi bener-an. Soalnya nih, kayak-nya, Mbak Ketua DPR juga perlu belajar lebih banyak lagi.
Secara pandangan politik, misalnya, Mbak Puan dan Mbak Kamala bisa aja memiliki perspektif yang berbeda. Bila mantan Menko PMK tersebut menjadi salah satu pendorong disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang dianggap dapat merusak lingkungan, Kamala Harris malah disebut menjadi pendorong UU yang pro-lingkungan di AS, yakni Green New Deal.
Sebagai politikus dari Partai Demokrat AS, Kamala Harris juga dikenal memiliki pandangan politik yang condong ke progresif. Mbak Puan kira-kira punya pandangan politik yang progresif juga nggak ya? Hehe.
Ya, terlepas dari itu, masyarakat Indonesia ini memang suka membanding-bandingkan ya. Setelah dulu sempat dibandingkan dengan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, eh, sekarang malah dibandingkan dengan Kamala Harris. Huft.
Ya, terlepas dari itu semua, siapa sih emang-nya yang suka dibanding-bandingkan? Hampir semua nggak suka ya kan? Bukan begitu? Yang sabar ya, masyarakat Indonesia. Upps. (A43)
Baca Juga: Puan Punah, Prananda Berjaya?