Site icon PinterPolitik.com

Puan Ndak Bisa Bahasa Enggres?

puan ndak bisa bahasa enggres

Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan pidato dalam kegiatan Inter-Parliamentary Union Assembly and Other Related Meetings ke-144 di Nusa Dua, Bali, pada Maret 2022 lalu. (Foto: Nusantara TV)

Sebuah video yang berisikan pidato Ketua DPR RI Puan Maharani berpidato dalam Bahasa Inggris jadi buah bibir di sejumlah platform media sosial (medsos). Di video itu, Puan tampak kesulitan melafalkan kata “proliferation”.


PinterPolitik.com

“No English, I ain’t talk, but boy could add” – Rockie Fresh, “The Rap Monument” (2014) by Noisey 

Pernah nggak sih kalian lagi scrolling di timeline media sosial (medsos) kalian dan menemukan meme-meme yang di dalamnya ada seorang bocah yang bilang, “ndak bisa Bahasa Enggres”? Meme video ini memang sempat viral di medsos dan menjadi perhatian banyak orang.

Terkadang, fakta bahwa anak itu tidak bisa berbicara Bahasa Inggris – padahal lawan bicaranya sedang bicara ngelantur – menimbulkan diskusi tersendiri di masyarakat. Ada yang bilang bahwa menjadi wajar apabila sebagian dari kita tidak bisa secara fluent berbicara dalam Bahasa Inggris.

Namun, ada juga penilaian bahwa Bahasa Inggris menjadi hal yang penting karena dianggap sebagai kompetensi yang semakin diperlukan di tengah globalisasi pesat. Sampai-sampai, tidak jarang kita mendengar percakapan seorang anak dan orang tuanya di tempat umum yang menggunakan Bahasa Inggris – meskipun mereka adalah keluarga Indonesia.

Dua sisi argumen tersebut sebenarnya tidak ada yang salah maupun benar. Semua orang tentunya memiliki kebutuhan mereka masing-masing. Ada aktivitas mereka yang membutuhkan Bahasa Inggris dan ada juga yang tidak.

Namun, gimana kalau kemampuan Bahasa Inggris itu tidak dimiliki oleh pemimpin atau petinggi negara? Hmm, gimana tuh? Sampai-sampai, nggak jarang tuh para warganet mempermasalahkan pidato-pidato para petinggi negara kita di forum-forum internasional – seperti pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap tidak fluent.

Namun, kali ini adalah giliran Ketua DPR RI Puan Maharani. Gimana nggak? Sebuah video Puan yang sedang berpidato dalam Bahasa Inggris dipermasalahkan karena kesulitan melafalkan kata “proliferation”.

Hmm, sebenarnya wajar juga sih kalau Mbak Puan nggak bisa Bahasa Inggris sepenuhnya. Gimana pun, Mbak Puan bukan anak Jakarta Selatan (Jaksel), melainkan beliau tumbuh besar di wilayah Jakarta Pusat (Jakpus). Hehe.

Tapi nih, Mbak Puan, kemampuan Bahasa Inggris bagi pemimpin bisa jadi penting lho. Rawn Shah dalam tulisannya yang berjudul Leadership Skills Multiply with Language Skill menjelaskan bahwa kemampuan kepemimpinan justru akan makin lebih-lebih bila bisa berbahasa asing. 

Hmm, kenapa kok gitu? Jawabannya adalah karena bahasa juga menjadi budaya dan gaya hidup masyarakat. Dengan memahami bahasa mereka, kita juga bisa memahami cara mereka berinteraksi dengan satu sama lain.

Tuh, siapa tahu kalau bisa berbagai bahasa asing – misal Bahasa Inggris, Bahasa Ukraina, dan Bahasa Rusia – Mbak Puan akhirnya bisa mendamaikan perang antara Rusia dan Ukraina? Hmmm, mantap toh kalau beneran bisa, Mbak? Jadi makin kece deh ntar. Hehe. (A43)


Exit mobile version