“Ni***s straight kill me, knowin’ that they pranksters” – Eazy E, penyanyi rap asal Amerika Serikat
PinterPolitik.com
Gengs, baru saja muncul berita yang heboh banget loh. Tahu dong kalian beritanya tentang apa. Beh, kalau kalian sampai tidak tahu, kebangetan deh pokoknya. Tapi, kalau ternyata ada yang masih belum tahu, ya sudah sini kita beri tahu deh.
Ingat gak, cuy, dulu ketika awal muncul pandemi Covid-19 masuk Indonesia, seakan-akan pemerintah menghembuskan angin segar kepada publik ya, cuy? Bilangnya, mereka bakal memberikan banyak insentif kepada masyarakat, khususnya yang perekonomiannya menengah ke bawah sehingga beban yang ditanggung akan lebih ringan, seperti contoh penurunan tagihan listrik dan peringanan cicilan bank berupa penangguhan sementara gitu, gengs.
Tetapi, ternyata, implementasi kebijakan itu memang tak semulus janji ya, gengs. Ibaratnya, masyarakat ini diberikan angin segar doang, diberi harapan palsu alias PHP (pemberi harapan palsu) gitu. Hadeuhh. Soalnya, secara implementasi kita tahu sendiri ya, cuy, kemarin secara mendadak tidak sedikit masyarakat yang tagihan listriknya membengkak. Yaa, meskipun pihak perusahaan Listrik Nasional (PLN) memberikan pembelaan bahwa sebenarnya tidak ada kenaikan tarif sama sekali. Toh, kenyataan di lapangan memang berbeda.
Nah, yang terbaru nih, ada lagi, gengs. Informasi ini bagaikan petir yang menyambar di siang bolong gitu, cuy. Lah,gimana ya, gengs? Di tengah pandemi seperti saat ini, tiba-tiba secara mendadak pemerintah menaikkan tarif BPJS kesehatan. Hadeuhh.
Pasalnya, ini di tengah situasi pandemi yang berakhirnya masih tidak jelas kapan. Terlebih, masyarakat kan masih banyak yang kehilangan pendapatan di saat kondisi seperti sekarang. Lah, ini kok malah membuat kebijakan yang malah menyusahkan rakyat kecil? Hmmm, yaa, kita berdoa saja ya, gengs, semoga pemerintah ini hanya khilaf.
Yang menjadi aneh nih, soalnya bulan Januari lalu, keinginan ini sudah tidak diperbolehkan alias sudah dianulir oleh Mahkamah Agung (MA), cuy. Ehh, ternyata sekarang masih tetap dinaikkan. Ampun deh.
Sampai-sampai, karena permasalahan ini nih, ada masyarakat yang merasa kena prank pemerintah, cuy. Ada beberapa warga yang merasa kecewa banget, cuy, dengan prank pemerintah ini. Mereka pun meminta agar pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan yang maju mundur, cuy. Duh, memang Mbak Syahrini menginspirasi banyak orang ya. Hehehe.
Hmm, mungkin, pemerintah lagi pengen niru beberapa YouTuber yang lagi ngetren gara-gara prank-nya nih. Apa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) lagi berusaha niru Ferdian Paleka nih? Upsss. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.