HomeCelotehPrabowo Terbebani Jadi Menteri Jokowi?

Prabowo Terbebani Jadi Menteri Jokowi?

Kecil Besar

“Tapi Pak Prabowo risi disebut-sebut sebagai menteri terbaik karena kata beliau semua menteri bekerja keras. Situasi pandemi dan resesi begini kita berharap semua anggota kabinet bekerja sebagai tim yang bagus, sehingga hasilnya bisa lebih maksimal”. – Habiburokhman, Juru Bicara Partai Gerindra


PinterPolitik.com

Menjadi orang yang paling dipercaya atau yang paling berkuasa sering kali membuat seseorang merasa terbebani. Apalagi kalau sering dipuji oleh orang lain, beh rasa-rasanya memang bikin bahagia buat sebagain orang, tetapi bikin mawas diri juga bagi kebanyakan orang lain.

Bukannya gimana-gimana ya, antara “pujian” dan “ujian” itu beda-beda tipis alias beda satu huruf doang. Ini nih yang bikin typo-typo tipis mengubah makna secara keseluruhan – walaupun belum separang UU Cipta Kerja sih. Uppps.

Nah, soal pujian ini lagi datang pada Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Pasalnya, dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Indo Barometer, disebutkan bahwa Prabowo adalah menteri yang dipersepsikan publik dengan kinerja terbaik.

Doi ada di urutan pertama dengan 29,3 persen dukungan, diikuti oleh Mendikbud Nadiem Makarim dengan 16,3 persen. Kemudian ada nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan 15,2 persen, Menteri BUMN Erick Thohir dengan 12,2 persen, dan ada Menko Polhukam Mahfud MD dengan 8,8 persen.

Ini sebuah pencapaian yang besar lah untuk Prabowo setelah memutuskan bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi.

Tapi, ternyata posisi ini bikin Prabowo merasa risi. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Partai Gerindra, Habiburokhman. Kata doi, Prabowo agak risi dengan predikat “menteri terbaik” yang diberikan kepadanya.

Soalnya, selama pandemi Covid-19 berlangsung, semua menteri sudah bekerja semaksimal mungkin untuk tetap memastikan Indonesia bisa bertahan di tengah krisis ini. Wih, sungguh sangat rendah hati.

Baca juga :  Cak Imin-Zulhas “Gabut Berhadiah”?

Tapi, masuk akal juga sih. Soalnya praktis dalam penanganan pandemi Covid-19, kementerian yang dipimpin Prabowo mungkin tak banyak berperan langsung. Jadi persepsi publik ini tentu sebenarnya bukan saja berbasis kinerja, tetapi lebih karena citra politik Prabowo sendiri yang sudah sangat kuat.

Makanya, jadi orang dengan posisi yang kuat dan dipercaya oleh banyak orang itu bisa jadi beban tersendiri seperti yang dirasakan oleh Prabowo. Mirip seperti kisah anime Naruto Shippuden lah.

Kan dalam cerita itu ada saatnya ketika Naruto berhasil menjadi ninja paling kuat dengan kemampuan tak terbatas. Tapi gara-gara posisinya itu, doi jadi terbebani karena harus memastikan semua orang aman dan selamat.

Hmm, semoga Pak Prabowo bisa menyikapi hasil survei ini dengan baik. Bagaimanapun juga ini adalah modal yang baik untuk menghadapi Pilpres 2024. Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)


Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Indonesia Thugocracy: Republik Para Preman?

Pembangunan pabrik BYD di Subang disebut-sebut terkendala akibat premanisme. Sementara LG “kabur” dari investasinya di Indonesia karena masalah “lingkungan investasi”.

It is Gibran Time?

Gibran muncul lewat sebuah video monolog – atau bahasa kekiniannya eksplainer – membahas isu penting yang tengah dihadapi Indonesia: bonus demografi. Isu ini memang penting, namun yang mencuri perhatian publik adalah kemunculan Gibran sendiri yang membawakan narasi yang cukup besar seperti bonus demografi.

Aguan dan The Political Conglomerate

Konglomerat pemilik Agung Sedayu Group, Aguan alias Sugianto Kusuma, menyiapkan anggaran untuk program renovasi ribuan rumah.