“Kehormatan kita adalah Kepribadian Kita. Saat Kepribadian saja tidak punya, tak akan mungkin punya Kehormatan” – Chairul Tanjung, Pengusaha asal Indonesia
Kalian tahu nggak alasan agak lucu di balik kesuksesan para pesepakbola Brasil? Mungkin, sebagian dari pembaca bakal menjawab pakai alasan skill jalanan dan filosofi Jago Bonito yang sangat indah dan menawan itu.
Namun, ada satu hal lagi yang nggak terpikirkan deh pasti, yakni fakta keberadaan singkong sebagai makanan yang sangat digemari oleh pesepakbola hebat tim nasional (timnas) peraih enam gelar Piala Dunia itu – mulai dari Pele, Zico, Garrinca, Socrates, Ricardo Kaka, pun si pemain yang harganya mahal Neymar Jr.
Memang sih nggak pernah mimin melihat mereka menyantap singkong tetapi mimin sih meyakini bahwa mereka pun makanannya ya singkong – secara keberadaan singkong di sana sangat vital sebagai makanan pokok, cuy.
Mustahil lah kalau makanan pokok negeri nggak dinikmati oleh penduduknya. Masa bodoh dengan gengsi. Wong ya di Indonesia, mulai dari orang kaya sampai orang sederhana saja makannya juga sama kok, nasi.
Walhasil, karena komposisi singkong yang kaya akan karbohidrat tersebutlah, maka pemain Brasil sangat terkenal memiliki napas panjang dalam berlari lincah dan bergoyang lewat gocekan mesra di setiap sisi lapangan.
Jadi, asal kalian tahu, makanan singkong yang dianggap ‘kampung’ oleh sebagian besar orang Indonesia nyatanya telah melahirkan para jawara di negeri sepak bola Amerika Latin tersebut, cuy.
Makanya deh, sudahlah nggak usah gengsi kalau kita mengonsumsi singkong. Apalagi, buat para pemain sepak bola Indonesia, mending tirulah konsumsi gizi ala Pele sampai Neymar itu. Hehe.
Lagian, mau gengsi gimana sih kita nih? Lha wong nyatanya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saja sudah mulai melirik singkong sebagai investasi pangan nasional lho setelah kemarin diberi instruksi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya segera membangun cadangan pangan.
“Sudah disampaikan food estate itu berangkat dari peringatan FAO akan ada krisis pangan dunia sehingga perlu antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis. Dan yang namanya pertahanan itu bukan hanya alutsista tapi juga ketahanan di bidang pangan,” kata Pak Jokowi menegaskan fungsi Menhan nih.
Kalau sudah begini, kita harusnya paham ya bahwa penunjukan Kemenhan sebagai leading sector pembangunan food estate tuh bukan hendak menyaingi Kementerian Pertanian lho, melainkan justru membantunya.
Jadi clear ya, nggak usah dibenturkan. Mending sekarang kita apresiasi lho Pak Prabowo ini sudah cerdas memilih singkong sebagai tanaman yang lebih dulu akan dieksekusinya.
Mimin membayangkan Pak Prabowo ini sebenarnya hendak membuktikan ke publik sih bahwa singkong tuh jangan dipandang murahan. Justru, singkong banyak sekali manfaatnya. Buktinya, selain bisa mencetak tenaga buat timnas Brasil, singkong juga bisa melahirkan pengusaha andal bernama Chairul Tanjung lho, gengs.
Wah, mimin nggak sabar nih mau lihat kesuksesan penanaman singkong ini je, cuy. Kira-kira, bakal ada julukan buat Pak Prabowo nggak nih? Asal, jangan pakai label ‘anak singkong’ lho ya karena sudah ada yang punya. Hehe. (F46)