HomeCelotehPKS Selalu Mengalah?

PKS Selalu Mengalah?

“Mengapa selalu aku yang mengalah?” – Seventeen, Selalu Mengalah


PinterPolitik.com

Drama soal pemilihan Wagub DKI Jakarta setelah ditinggal Sandiaga Uno sepertinya mulai sedikit menemukan titik terang. Catet ya, sedikit, soalnya sejauh ini proses ini baru sampai ke pengajuan dua nama yaitu Ahmad Riza Patria dari Gerindra dan Nurmansyah Lubis dari PKS, masih belum ke penunjukan resmi.

Selain itu, titik terang sedikit ini mungkin juga bakalan terkait dengan proses pengumuman dua nama tersebut. Dalam kadar tertentu, masih ada sedikit drama nih dalam pengumuman dua cawagub tersebut. Bukannya apa-apa, kala itu Gerindra mengumumkan sendiri dua nama itu tanpa ditemani sahabat lamanya, PKS.

Konon, PKS sempat meminta agar pengumuman dua cawagub itu ditunda. Meski demikian, Gerindra gak memberikan respons dan ternyata tetap mengumumkannya.

Di luar itu, ternyata ada juga narasi kalau PKS ini mengalah dalam proses penentuan dua cawagub buat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Katanya, langkah ini semacam win-win solution soalnya kasihan warga Jakarta masih belum juga punya wagub.

Hmmm, mengalah ya. Mungkin aja langkah PKS ini bisa memecah kebuntuan setelah sebelumnya nama-nama yang mereka ajukan selalu menuai penolakan.

Sebenarnya, kalau melihat sejarahnya boleh jadi PKS ini udah banyak mengalah ke Gerindra. Hal yang paling kentara misalnya, pas Pilpres 2019 lalu, meski PKS ini tergolong loyal ke Gerindra dan ketumnya Prabowo Subianto, gak ada tuh kader PKS yang memegang posisi teratas di proses tersebut.

Di gelaran itu, capresnya Pak Prabowo dari Gerindra, cawapresnya Pak Sandiaga dari Gerindra, sampai ketua tim suksesnya Pak Djoko Santoso juga dari Gerindra.

Nah, kalau melihat hal-hal tersebut kelihatan kalau PKS ini mungkin aja lumayan sering mengalah dari Gerindra. Kondisi ini mungkin mengingatkan orang ke salah satu tembang dari grup band Seventeen berjudul  yang Selalu Mengalah. Hmmm, kenapa ya PKS harus selalu mengalah?

Baca juga :  2029 "Kiamat" Partai Berbasis Islam? 

Bisa gak ya relasi antara PKS dan Gerindra ini diibaratkan kayak toxic relationship seperti dalam hubungan asmara? Soalnya kan kalau dari pemberitaan, kelihatan PKS kayak berkorban terus, sementara Gerindra bisa mendominasi posisi-posisi penting dalam hubungan keduanya.

Ya, gak tahulah. Yang jelas  sekarang udah ada dua nama yang bisa dipilih oleh DPRD DKI Jakarta. Nah, apakah PKS bakalan mengalah lagi dalam proses tersebut? (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...