Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan bahwa upaya pemerintah untuk membuat kemajuan tidak bisa dinafikan meski sejumlah kasus korupsi mencuat. Apakah ini pinta cinta buta ala Mahfud?
Dalam sebuah hubungan asmara, idealnya kedua belah pihak memiliki kekaguman tersendiri pada masing-masing – entah itu kekaguman secara fisik maupun secara karakter. Meski begitu, perdebatan-perdebatan yang mempersoalkan ekspektasi terhadap pihak lain bisa saja menyertai.
Contohnya mimin nih. Mimin lagi bingung karena si doi selalu memiliki ekspektasi lebih kepada mimin. Padahal mah, menurut mimin, cinta itu selalu didasarkan pada prinsip ‘apa adanya’ karena si doi di mata mimin selalu sempurna meski perubahan muncul seiring waktu memakan hubungan ini. Yaelah, mimin malah jadi curhat (curahan hati). Hehe.
Ada yang bilang, cinta mimin seperti ini bisa tergolong sebagai cinta buta tuh. Ya, gimana nggak? Mimin merasa nggak perlu menuntut banyak hal kepada si doi. Sementara, si doi malah berekspektasi banyak tuh ke mimin. Sedih ya?
Nah, mungkin nih, tuntutan untuk mencintai secara buta ini nggak hanya berlaku di dunia asmara nih, melainkan juga di kancah politik. Soalnya nih, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD beberapa waktu lalu bilang kalau berbagai upaya kemajuan dari pemerintah tidak bisa dinafikan meski banyak kasus korupsi mencuat – mulai dari kasus korupsi bantuan sosial (bansos) hingga dugaan kasus suap yang melibatkan salah seorang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga: Menuju The Great Mahfud MD
Hmm, emang sih bagus kalau kemajuan itu ternyata juga dirasakan oleh masyarakat. Bagaimanapun juga, laju pengurangan kemiskinan yang selama ini didorong oleh pemerintah Indonesia juga perlu diapresiasi.
Mungkin nih, Pak Mahfud ini tengah meminta agar masyarakat juga memiliki ‘cinta buta’ kepada pemerintah kali ya? Gimana pun, kan, pemerintah juga sudah melakukan banyak hal untuk masyarakat.
Apa jangan-jangan Pak Mahfud ini terlalu sering mendengarkan lagunya Raisa yang judulnya “Serba Salah” tuh? Kan, Pak Menko Polhukam sering kali disoroti tuh karena berbagai blunder yang dinilai telah dilakukannya – misal soal pernyataan yang memperbolehkan agar Habib Rizieq Shihab (HRS) dijemput di Bandara Soekarno-Hatta. Hehe.
Ya, mimin punya saran lagu galau lain nih buat Pak Mahfud. Kalau mimin sih suka dengan lagunya Tulus yang judulnya “Jangan Cintai Aku Apa Adanya”. Di lagu tersebut, penyanyi Tulus justru bilang kalau upaya menuntut sesuatu itu diperlukan agar keduanya bisa maju ke depan bersama.
Wah, berarti wajar dong kalau masyarakat menuntut sesuatu ke pemerintah. Kan, tujuannya juga baik tuh – agar kita semua bangsa Indonesia bisa maju bersama-sama menuju impian akan Indonesia Emas. Bukan begitu ya kata Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi)? (A43)
Baca Juga: Mimpi Mahfud ‘Jadi’ Robin Hood?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.