Site icon PinterPolitik.com

‘Perang Saudara’ di Keluarga Amien Rais

Perang Saudara di Keluarga Amien Rais

Amien Rais (kiri), Hanafi Rais (tengah), dan Ketum PAN Zulkifli Hasan (kanan) ketika berpose bersama untuk berfoto. (Foto: Antara)

“Nobody wins when the family feuds” – JAY-Z, penyanyi rap asal Amerika Serikat


PinterPolitik.com

Mimin sebenarnya gak enak mau nulis tokoh wayang satu ini. Tapi, berhubung dari elite politik sudah pada gembor-gembor, ya sudah mimin ikut saja mengutipnya. Adalah Sengkuni, tokoh pewayangan yang dikenal licik dan lihai bermain intrik. Meski tidak sedikit pihak yang menilai bahwa Sengkuni adalah aktor licin dan licik, tetapi perlu digarisbawahi, cuy, bahwa dia adalah orang yang loyal dan setia terhadap negara dan Kurawa.

Kesetiaannya itu tidak dapat dipandang sebelah mata. Ini dibuktikan dengan berbagai upaya yang dilakukannya agar Kurawa terlihat lebih hebat dari Pandawa. Sampai-sampai dia pernah memainkan sihir agar si Kurawa menang atas Pandawa. Begitulah, setiap rezim keluarga memiliki cerita perseteruannya.

Lain ladang, lain belalang. Beda di India, beda juga di Indonesia. Di Negara yang kita cintai ini, tokoh yang sering dinyinyiri seperti Sengkuni, yaitu Amien Rais. Secara, kedua tokoh ini memang kerap menjadi aktor intelektual setiap peristiwa.

Mimin sendiri tidak tahu sejak kapan Pak Amien ini diberi julukan itu, tapi yang pasti julukan itu kemarin sempat disebut kembali oleh Rizki Aljupri, Wakil Bendahara Umum (Wabendum) DPP Partai Amanat Nasional (PAN). Doi berucap begini, cuy, “Kami justru bersyukur karena saat ini PAN dapat lepas dari orang-orang yang memiliki karakter Sengkuni.”

Akibat dari statement Wabendum tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Yogyakarta Nazaruddinmenyebut bahwa omongan Rizki Aljupri ini layaknya buzzer dan cebong biru. Wadadaww, sampai segitunya ya, gengs. Hmmm.

Usut punya usut, ternyata, di dalam tubuh partai, sudah ada gerakan dari beberapa loyalis Pak Amien untuk keluar. Katanya sih, mereka kompak mau mendirikan partai baru. Tapi, sebentar, bagaimana sikap anak-anak Pak Amien Rais yang pernah berada segerbong di PAN ya?

Ternyata nih, gengs, bakal ada perang saudara kayak Mahabharata deh sepertinya. Pasalnya, dari keempat anak Amien Rais, tiga di antaranya patuh mengikuti langkah sang ayah, sedang satunya lagi memilih ikut mertua, cuy. Hanafi Rais, Hanum Rais, dan Tasniem Rais berada di kubu Amien Rais. Sementara, Mumtaz Rais berdiri tegak di samping Zulkifli Hasan.

Si Mumtaz ini ternyata serius lho membaca pilihan politik keluarganya. Bahkan, doi sudah melakukan serangan offensiveke saudaranya begini, “Saya juga ingin menggarisbawahi, bahwa sikap ‘baper politik’ yang dipertontonkan oleh Hanafi Rais serta adik-adiknya, yakni Hanum Rais dan Tasniem Rais, tidak akan berpengaruh sama sekali kepada saya.” Wadadaw, gokil ya, cuy, sama saudara sendiri ini masalahnya.

Tegang gak sih kalian, gengs? Mimin sih agak ngilu menyimak kisah Rais Family ini, apalagi pas nyebut ‘baper’, berasa semua luka dan kekecewaan serta intrik politik langsung menembus dada gitu, gengs.

Lebih dramatisnya lagi, mimin jadi ingat perang di Bharatayudha, cuy, yang mana pertempuran di dalamnya mengandung darah dalam arti ikatan keluarga dan kekejaman manusia. Tapi, untung saja ini hanya soal politik elite partai yang tidak perlu dikhawatirkan akan meledak jadi perang. Kan, biasa toh dalam partai pecah-pecahan begini?

Hanya saja, kalau di PAN ini kebetulan melibatkan romantisnya ikatan keluarga saja sih. Ya, semoga saja di belakang layar mereka masih bisa makan-makan satu meja meski di depan layar terkesan pasang wajah culas dan sok-sokan. Sekali lagi, namanya juga politik. Hehehe. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version