Site icon PinterPolitik.com

Perang Rangkap Luhut vs Mega

Perang Rangkap Luhut vs Mega

Megawati Soekarnoputri (kanan) ketika menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) dan Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). (Foto: Antara)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk untuk pimpin Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sementara, Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).


PinterPolitik.com

Jayakarta yang menjadi ibu kota Negara Indonesia di alternate universe Bumi-45 itu tampak ramai padat seperti biasanya. Meski begitu, ada satu penampakan yang berbeda. Pagi itu, tampak banyak orang tengah bersiap-siap untuk melaksanakan sebuah acara yang kabarnya bakal dilaksanakan di Istana Negara.

Ternyata, oh, ternyata, Presiden Joko disebut akan melantik sejumlah individu untuk menjadi Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Negara (BRIN). Salah satu figur yang akan diangkat adalah Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawatti Sukarnoputri.


Joko: Selamat pagi, bapak dan ibu sekalian. Di pagi hari ini, kita masih diberi kesehatan oleh-Nya. Maka dari itu, mari kita panjatkan syukur kepada-Nya. Di hari yang cerah ini, saya akan melantik ketua dan sejumlah anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Negara (BRIN). Untuk nama-nama yang saya panggil, bisa maju ke depan ya. Megawatti Sukarnoputri.

Mega: Saya, Pak!

JokoMonggo, silakan maju.

(Mega pun maju ke depan menghadap Pak Joko. Pak Joko pun memberikan dokumen penunjukan)

Mega: Terima kasih, Pak Joko.


Setelah acara pelantikan selesai, Bu Mega pun berpapasan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Keduanya akhirnya berbincang-bincang santai.


Baca Juga: Mengapa PDIP Takut Megawati Sakit?


Mega: Gimana kabarnya, Pak Luhut?

Luhut: Baik. Baik. Wah, Bu Mega tampaknya habis ini bakal sibuk banget nih.

Mega: Ya nggak apa. Wong kan sekarang lagi pandemi. Side hustle gini mah biasa kalau work from home (WFH). Lha, Pak Luhut gimana? Apa nggak capek kalau kebanyakan side hustle?

Luhut: Saya mah biasa, Bu Mega. Pak Joko kan percayanya sama saya kalau ada apa-apa.

Mega: Lho. Kok nggak sama saya aja? Saya kan juga pernah jadi presiden.

(Di tengah percakapan, Dian Sastra yang juga menjadi salah satu undangan akhirnya masuk dalam percakapan.)

Dian: Eh, ada Bu Mega dan Pak Luhut. Apa kabar pandemi-pandemi gini?

Mega & Luhut: Baik dong. Ya, kadang-kadang sibuk sama pekerjaan.

Dian: Wah, iya. Saya dengar Pak Luhut sama Bu Mega dapat job-job baru dari Pak Joko ya. Saya juga kadang kerepotan kalau kerja WFH gini. Banyak distraction-nya lho, Pak dan Bu. Apa lagi nih ya physical health dan mental health itu nomor satu lho.Kalau Bu Mega sama Pak Luhut ada tips-tips biar fokus kerja gitu nggak?

(Luhut dan Mega pun terdiam dan tersadar bahwa pekerjaan tambahan berarti workload tambahan.)


(A43)

Baca Juga: Luhut Cocok Jadi Wakil Presiden?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version