HomeCelotehPerang Jokowi vs Megawati “Rebut” Jakarta?

Perang Jokowi vs Megawati “Rebut” Jakarta?

Menurut mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Arief Poyuono, tidak ada tokoh yang bisa menjadi pesaing berat bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2022 nanti, kecuali Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Apakah nanti akan terjadi perang antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri?


PinterPolitik.com

Hampir semua sepakat bahwa politik merupakan dunia yang dinamis. Situasi bisa berubah dalam jangka waktu yang singkat.

Biasanya nih, dalam dinamika politik itu sendiri, ada juga tuh kejadian-kejadian yang bisa dibilang menjadi semacam “drama”. Terkadang, publik pun akhirnya terseret ke dalam drama yang terjadi di antara para politisi.

Nah, ada yang bilang drama politik ini akan semakin sering terjadi tontonan publik apabila situasi memanas di wilayah tertentu, misalnya DKI Jakarta. Seperti yang banyak diketahui, diskursus politik seputar Jakarta ini emang sering dapat perhatian di media massa dan media sosial (medsos).

Boleh jadi nih, kalau dalam strategi perang, Jakarta adalah kota kunci yang krusial untuk menuju kursi presiden. Mirip-mirip lah ya dengan Konstantinopel yang sering dianggap kota kunci bagi jembatan antara Asia dan Eropa. Hehe.

Soal blusukan yang dilakukan oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma), misalnya, menarik perhatian dari banyak orang di penjuru jagat maya Indonesia lho. Sampai-sampai, ada yang bilang kalau blusukan ala mantan Wali Kota Surabaya tersebut merupakan setting-an. Hmm.

Nah, selain Bu Risma nih, diprediksi bakal ada sosok baru nih. Kata mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Arief Poyuono, sosok ini mampu menyaingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2022 – kalau jadi ya. Hehe.

Baca Juga: Risma Sebabkan Jakarta “Banjir”?

Baca juga :  Megawati and The Queen’s Gambit
Risma Mulai Blusukan Lagi

Meski menurut Pak Arief nggak akan ada yang bisa menyaingi Anies di Pilkada tersebut, beliau menyebutkan satu nama lho, yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka alias putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Katanya sih, Mas Gibran ini bisa jadi pesaing berat buat Pak Anies.

Hmm, bisa aja sihTapi, bukan berarti langkah Gibran menuju Jakarta bakal mulus-mulus aja nih. Soalnya, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sudah ada Bu Risma yang kini mulai ber-blusukan ria dengan lihai di Jakarta.

Apalagi nih, Bu Risma ini dinilai menjadi favorit seorang kingmaker berpengalaman yang andal, yakni Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri lhoWaduh, kalau gini caranya, bukan nggak mungkin bakal ada “perang” baru nih di Jakarta, yakni antara Bu Mega dengan Pak Jokowi.

Kalau mengacu pada Pilkada Solo yang kemarin, bukan enggak mungkin Presiden Jokowi kembali berhasil menghimpun partai-partai politik untuk mendukung Gibran di Pilkada DKI nanti. Siapa yang tahu kan? Hehe.

Bu Mega dan Pak Jokowi – kalau kata orang-orang – juga nggak selalu sejalan lho. Bahkan, Pak Presiden disebut-sebut tengah menyiapkan poros baru lho buat mengimbangi Bu Mega dan PDIP.

Hmm, kalau kalian pilih yang mana nih? Dengar-dengar, masyarakat kini lebih menyukai tokoh dan calon pemimpin yang masih berusia muda lho. Apakah preferensi ini bakal menentukan juga ya di Pilkada DKI Jakarta nanti? Menarik nih untuk dinanti. Hehe. (A43)

Baca Juga: Gibran Bukan Newbie Biasa?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Filosofi Es Teh
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?