“But you were so quick to reject me” – Khalid, penyanyi R&B asal Amerika Serikat
PinterPolitik.com
Polemik mengenai Harun Masiku tampaknya kini tengah menjadi urusan banyak pihak. Setelah Direktorat Jenderal Imigrasi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengabarkan bahwa Pak Harun masih berada di luar negeri, istri buronan tersebut justru mengatakan sebaliknya bahwa Pak Harun telah berada di Indonesia sejak 7 Januari 2020.
Sontak, publik pun tampaknya semakin tidak percaya dengan informasi yang diberikan para pejabat ini. Pak Yasonna kayaknya juga nggak tinggal diam tuh. Kabarnya, beliau menyebut informasi itu sebagai error yang disebabkan oleh delay dalam sistem.
Pak Yasonna juga hendak membentuk sebuah tim pencari fakta terkait keberadaan Pak Harun – terdiri atas Cyber Crime Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Ombudsman. Katanya sih, Pak Yasonna ingin agar tim ini menjadi tim independen yang mampu bekerja tanpa konflik atau bias kepentingan.
Selain itu, guna menjaga independensi, Pak Yasonna akhirnya mencopot Dirjen Imigrasi Ronny Sompi tuh. Dengan begitu, dugaan-dugaan berupa bias kepentingan diharapkan dapat terhindar.
Hmm, keren juga sih niat Pak Menkumham untuk mengumpulkan berbagai elemen guna menjadi sebuah tim. Jadi ingat film X-Men: First Class (2011) nih. Dalam film tersebut, dikisahkan Charles Xavier (Profesor X) dan Erik Lehnsherr (Magneto) berupaya untuk mengumbulkan orang-orang mutan yang memiliki kemampuan-kemampuan super dan memberntuk sebuah akademi dan tim X-Men.
Eits, tapi, Pak Yasonna mendapatkan penolakan tuh. Penolakan ini datang dari Ombudsman yang menilai bahwa keikutsertaan lembaga itu bisa saja menjadi tidak etis dalam ketatanegaraan.
Wah, tenang, Pak Yasonna. Charles dan Erik juga pernah ditolak kok kala berupaya mengajak teman-teman mutan lainnya. Logan (Wolverine) misalnya, langsung menolak ajakan Charles dan Erik ketika bertemu.
Wah, Ombudsman mungkin bisa menjadi Wolverine nih bagi timnya Pak Yasonna. Lagi pula, alasannya Ombudsman juga masuk akal kok sepertinya.
Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragih menjelaskan kalau tugas lembaganya adalah untuk mengawasi pemerintah, termasuk Kemenkumham. Ya, kalau masuk dalam satu tim dengan Kemenkumham, bisa-bisa ada bias kepentingan dong nanti. Hehe.
Atau, Pak Yasonna juga perlu belajar nih dengan Ombudsman. Kan, beberapa pihak menilai kalau Pak Menkumham juga perlu dicopot tuh karena juga memiliki bias kepentingan sebagai kader PDIP. Hmm, jadi, gimana, Pak Yasonna? (A43)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.