HomeCelotehPencarian Jati Diri Cak Imin

Pencarian Jati Diri Cak Imin

Meski Ketua Umum (Ketum) PKB Abdul Muhaimin Iskandar sebelumnya dikenal dengan nama-nama seperti Cak Imin dan Gus AMI, sejumlah baliho kini malah muncul dengan nama baru, yakni Gus Muhaimin. Apakah Cak Imin tengah berproses dalam pencarian jati diri?


PinterPolitik.com

Semua orang tahu kalau nama adalah salah satu identitas utama yang kita punya, terutama nama panggilan. Coba bayangin kalau kita nggak punya nama panggilan, repot nggak tuh manggil-nya atau nyapa­-nya?

That is why nama panggilan jadi penting – meskipun terkadang nama panggilan juga mengalami “evolusi” yang jauh dari nama asli. Contohnya, ada lho temanku namanya Bagas tapi dia dipanggil Cucur. Kurang jauh apa coba?

Pasti kalian semua punya lah that one friend yang nama panggilannya jauh dari nama aslinya – sampai kadang lupa nama asli mereka siapa. Biasanya, nama asli ini mulai lost in translation ketika zaman sekolah – entah pada masa SD, SMP, atau SMA – yang akhirnya terbawa hingga sekarang.

Nama panggilan yang beda jauh dengan nama asli ini juga berlaku untuk orang-orang terkenal. Istilah umumnya adalah nama panggung. Kita bisa ambil rapper terkenal asal Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai Snoop Dogg.

Kalian tahu nggak nama aslinya Snoop siapa? Pasti harus Google dulu biar tahu. Biar nggak usah repot-repot nyari, aku kasih tahu aja. Nama aslinya adalah Calvin Cordozar Broadus Jr. Beda jauh bukan?

Tapi, terlepas dari nama aslinya yang jarang diketahui orang, Snoop Dogg sepertinya masih berusaha mencari jati diri dengan bereksperimen melalui nama-nama panggilannya – mulai dari Snoop Lion, Snoopzilla, sampai sekarang balik lagi ke Snoop Dogg. Untung dia nggak ambil nama Snoop Pigg – bisa-bisa langsung di-ban tuh di Indonesia kalau beneran.

Apa yang dialami oleh Snoop ini sepertinya juga dialami lho oleh seorang pejabat dan politikus Indonesia, yakni Ketua Umum (Ketum) PKB Abdul Muhaimin Iskandar yang dikenal juga sebagai Cak Imin, Gus AMI, Gus Imin, dan sebagainya ajalahTuh kan, aku aja bingung mau manggil-nya pakai nama yang mana.

Baca Juga: Siasat Cak Imin Capres 2024?

Baliho Puan Airlangga Cak Imin

Di tengah kebingunganku, tiba-tiba, muncul nama baru dari Cak Imin, yakni Gus Muhaimin. Nama ini muncul di baliho-baliho yang terpasang di sejumlah daerah – yang ironinya juga menampilkan berbagai varian nama Cak Imin. PKB dan pendukungnya aja bingung, lha apalagi kita ya?

Kenapa ya Cak Imin suka gonta-ganti nama panggilannya? Apa Cak Imin merasa insecure dengan nama panggilannya yang paling umum? Kabarnya, Cak Imin pengen pakai gelar “Gus” karena beliau adalah anak dari seorang kiai. Wellit’s okay not to be okay kok, Cak – eh, Gus maksudnya.

Ngomong-ngomong soal insecure, aku jadi ingat dengan salah satu baliho Cak Imindi zaman pemilihan presiden (Pilpres) 2019 dulu. Baliho itu bertuliskan #Cawapres2019 – maklum dulu masih berharap jadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain ada tagar yang nggak jelas efeknya ke media sosial (medsos) itu, ada juga tagline di baliho tersebut. Tagline-nya bertuliskan, “Gue banget.” Membaca ini, aku pun seketika merasa bisa relate ke Cak Imin. “Kok Cak Imin bisa tahu kalau kita ini sama-sama insecure?” ucapku sedih dalam batin.

Aku punya saran buat Cak Imin biar nggak gundah terus hatinya. Gimana kalau kita embrace aja who we are, Cak? Coba kita belajar pada Snoop. Meski sudah mencari ilham dan inspirasi ke mana-mana, toh dia balik lagi ke namanya yang pertama, yakni Snoop Dogg.

Apakah ini saatnya Cak Imin kembali menjadi ‘Cak Imin’ lagi? Toh, kalau nama panggungnya beda-beda nanti bingung juga masyarakat mau milih-nya – kalau beneran mau nyalon lagi ya. Let’s just be ourselves, Cak! (A43)

Baca Juga: Gus Ami, Metamorfosis Cak Imin?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?