“She was always known for little pranks and slick stunts” – Eminem, penyanyi rap asal Amerika Serikat (AS)
Siapa yang tidak ingat dengan sosok Ferdian Paleka yang dulu sempat viral? Hayo, coba diingat-ingat. Ferdian ini merupakan seorang YouTuber asal Indonesia yang sempat membuat kontroversi lho. Gimana nggak? Di tengah pandemi Covid-19 yang menciptakan dampak ekonomi bagi masyarakat, Ferdian membuat sebuah prank yang dinilai sangat kontroversial.
Dalam konten prank tersebut, YouTuber satu ini terlihat membagi-bagikan kardus yang diklaim berisikan bahan-bahan pokok (sembako). Namun, setelah dibuka, barulah prank itu ngena banget. Alih-alih berisikan sembako, kardus tersebut justru berisikan sampah.
Wah, emang sih konten-konten kontroversial macam gini bakal cepat viral. Namun, konsekuensi lanjutan bisa aja menghantui tuh. Alhasil, banyak tuh warganet yang komplain dan mengkritik tingkah laku Ferdian.
Nah, prank macam gini sebenarnya nggak cuma terjadi di dunia YouTube. Bisa aja tuh prank seperti ini terjadi di media sosial (medsos) lain. Di Instagram baru-baru ini, misalnya, ada akun @subway_id yang dikira-kira bakal jadi titik awal bukanya restoran cepat saji Subway di Indonesia. Namun, ternyata si administrator akun malah mengaku bahwa akunnya hanya prank.
Nggak hanya di YouTube dan Instagram, prank juga bisa terjadi di dunia politik. Wah wah, kerad, cuy. Pasalnya, baru-baru ini, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memangkas cuti bersama di akhir tahun 2020 ini.
Hmm, padahal nih ya, pemerintah dulu udah ngejanjiin buat mengganti cuti bersama yang sempat hilang di Hari Raya Idul Fitri pada bulan Mei 2020 lalu. Eh, sekarang yang dijanji-janjikan malah kembali dipangkas.
Bagi sebagian orang, keputusan pemerintah ini bisa aja terasa seperti prank ya. Soalnya, apa yang dijanjikan pemerintah kala itu bisa aja udah dinanti-nanti sama mereka yang akhirnya mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak mudik.
Tapi ya, terlepas dari ini prank atau nggak, keputusan Pak Jokowi ini terbilang sangat beralasan ya. Pasalnya tuh, jumlah kasus Covid-19 dikabarkan terus meningkat lho. Minggu lalu, misalnya, memiliki positivity rate yang dinilai mencapai 13 persen ke atas – jauh melebihi ambang batas World Health Organization (WHO) yang hanya 5 persen lho.
Hmm, mungkin, Pak Jokowi perlu lebih dari marah-marah nih. Soalnya, meski Pak Presiden marah-marah dari bulan-bulan lalu, kasus Covid-19 masih fluktuatif aja. Kalau gini terus, kira-kira, tetap jadi nggak ya event tanggal 9 Desember nanti? Hehe. (A43)