Seruan demonstrasi bertajuk “Jokowi End Game” yang mulanya akan dilaksanakan pada Sabtu, 24 Juli 2021, sempat ramai tersebar di media sosial (medsos). Namun, setelah Badan Intelijen Negara (BIN) menyiapkan pengamanan, aksi pun tidak pernah terjadi. Apakah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah kena prank?
Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin menjadi ancaman untuk Indonesia akhir-akhir ini, mimin menyadari satu hal yang paling berharga dalam kehidupan, gaes. Yup, keluarga. Meski sering kali kita lupa dan sibuk dengan urusan kita sendiri, keluarga bakal selalu ada lho kala kesulitan melanda.
Mimin yang lagi merantau di Jakarta ini kadang-kadang sedih juga nih karena jauh dari keluarga mimin. Kalau diingat-ingat dulu, namanya bercanda bersama anggota-anggota keluarga itu merupakan sebuah kebiasaan yang tanpa disadari terus dilakukan. Ya, meskipun kadang-kadang jokes-nya adalah jokes bapak-bapak alias receh sih. Hehe.
Tapi, jangan salah, gaes. Meski identik dengan jokes receh, bapak-bapak terkadang juga lebih jago lho kala menciptakan lelucon-lelucon jenis lain. Lelucon tersebut adalah lelucon prank.
Meski lelucon jenis ini kini ramai terjadi di antara para YouTuber, prank ini juga jadi bagian dari tradisi di beberapa keluarga lho. Mimin pun teringat dengan sepasang TikToker bapak dan anak yang terkenal, yakni Ming (@mingweirocks) dan Daddy Ming (@daddyming) yang berasal dari Singapura. Kontennya lucu-lucu pol dah, gaes.
Sebenarnya sih, konten-konten prank itu udah umum kan ya di berbagai platform – baik di YouTube maupun di TikTok. Namun, kehadiran Ming dan ayahnya ini memberikan rasa dan esensi lain tuh dari sebuah lelucon, yakni keluarga.
Gimana nggak? Ming yang masih muda tentunya tahu dong dengan budaya prank yang akhir-akhir ini ramai di media sosial (medsos). Tapi, itu bukan jaminan lho. Daddy Ming ternyata selalu berhasil membongkar prank Ming dan malah bisa membalas prank-nya dengan lebih “sadis”, gaes. Wih wih.
Hmm, kalau mimin sih nggak berani ya, gaes, buat meniru prank ala Ming. Bisa-bisa, mimin yang malah kena marah kalau nge-prank bapak mimin. Tawa tak muncul, malah omelan yang mencuat. Mimin sih cukup dengan jokes receh aja ya, gaes. Hehe.
Baca Juga: Pemerintahan Jokowi ‘Prank’ Masyarakat?
Ya, terlepas dari budaya prank di keluarga sekecil Ming dan Daddy Ming ini, budaya prank sepertinya juga ada lho di dunia politik. Kalau nggak percaya, coba aja tanya ke pemerintah.
Dulu, soalnya tuh, ada pejabat-pejabat yang berjanji akan selalu menjaga kekuatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tengah rongrongan para politisi lainnya. Selain itu, ada juga yang janji kalau UU ITE yang berisikan pasal karet perlu dievaluasi sesuai aspirasi masyarakat.
Ya, bukan rahasia umum lagi ya kalau akhirnya nggak terpenuhi ya, gaes. Mimin pun jadi penasaran. Hmm, apakah ini bagian dari prank ya?
Kalau iya benar ini prank, masyarakat kayak-nya udah meluncurkan prank balasannya tuh, gaes. Soalnya, kemarin sempat viral di medsos akan adanya seruan demonstrasi bertajuk “Jokowi End Game”.
Alhasil, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) langsung menanggapi lho. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, misalnya, bilang kalau ada kelompok yang tidak murni aspirasi di balik gerakan itu. Selain itu, Badan Intelijen Negara (BIN) disebut sudah menyiapkan pengamanan pada Sabtu, 24 Juli 2021.
Ternyata, oh, ternyata, seruan demonstrasi itu nggak ada, gaes, alias tidak kejadian. Waduh, apakah pemerintah barusan kena prank oleh masyarakat nih? Seru nih kalau ada prank battle gitu. Hehe.
Tapi nih, kalau dalam keluarga, pemerintah ini sepertinya mirip dengan Daddy Ming tuh – alias selangkah lebih maju. Buktinya, setelah prank-nya terjadi, mereka-mereka yang ada di balik seruan itu malah diincar lho – dan dianggap sebagai penyebar hoax.
Hmm, setahu mimin sih, prank itu buat seru-seruan ya, gaes. Kalau menurut kalian, gimana, gaes? Apa iya ada yang baper (bawa perasaan) di balik prank ini? Hmm. (A43)
Baca Juga: Untung Jokowi Tak Suka Prank
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.