“Nobon kecil, Juki kecil, jegal lawan amankan gawang,” – Iwan Fals, Mereka Ada di Jalan
PinterPolitik.com
Wabah virus Corona alias COVID-19 sepertinya sudah jadi momok menakutkan ya buat banyak pihak. Kita ambil satu sektor aja ya misalnya, pariwisata, banyak pihak yang mulai khawatir kekurangan pendapatan akibat virus tersebut.
Kekhawatiran ini sepertinya dirasakan pula oleh pemerintahan Indonesia. Hal ini sebenarnya cukup wajar, soalnya dalam beberapa waktu terakhir pelancong asal Tiongkok –negara awal COVID-19 berkembang- jadi salah satu kontributor utama pariwisata Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah melakukan langkah khusus agar pariwisata dalam negeri tak terdampak parah.
Nah, di antara berbagai langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi dampak virus tersebut adalah dengan menggelontorkan dana sebesar Rp 72 miliar untuk influencer. Loh, kok jadi memberikan dana kepada buzzer influencer sih?
Memang sih, itu tuh bukan jadi satu-satunya langkah pemerintah buat mengantisipasi dampak Corona terhadap pariwisata. Pemerintah misalnya menyiapkan beragam insentif dan diskon agar geliat pariwisata di Indonesia bisa kembali di tengah hangatnya isu Corona.
Terlepas dari itu, anggaran untuk influencer itu sebenarnya cukup menarik. Sebenarnya, pemberian dana itu tuh dimaksudkan untuk menarik wisatawan mancanegara agar mau datang ke Indonesia.
Kalau dilihat pernyataan utuh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto misalnya, “Dan media relation dan influencer sebesar Rp 72 miliar,” berarti kemungkinan besar dana itu memang ditujukan untuk urusan promosi pariwisata.
Meski demikian, buat beberapa orang angka seperti itu jadi pertanyaan, memangnya para influencer itu beneran layak diberikan dana seperti itu? Terus mungkin ada juga yang bertanya, kenapa sih harus mendanai influencer, memangnya promosi dari pemerintah dianggap kurang mumpuni?
Yang jadi perkara juga adalah, term influencer dan khususnya buzzer terkait dengan program pemerintah ini terlanjur mendapat citra buruk di mata masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari kiprah para so called influencer ini yang kerap membela pemerintah habis-habisan dan membabi-buta kalau sedang mendapatkan kritik tajam dari masyarakat.
Lagian ya, kenapa sih sepertinya pemerintah seperti tengah bergantung atau setidak-tidak membuka hubungan terus dengan para influencer?
Hmmm, gak usah berspekulasi atau menuduh dulu ya. Semoga aja dana yang digelontorkan nanti beneran tepat sasaran deh. Secara khusus, semoga para influencer itu beneran mampu menghadirkan jutaan wisatawan ke destinasi terbaik di negeri ini. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.