Site icon PinterPolitik.com

Pak Yasonna, The North Remembers

Yasonna Hadapi Aksi Pelajar Lagi

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. (Foto: Antara)

“The North Remembers,” – Robb Stark


PinterPolitik.com

Menkumham Yasonna Laoly sepertinya tengah terus jadi bahan pemberitaan ya dalam beberapa waktu terakhir ini. Ada aja artikel tentang kader PDIP ini dari waktu ke waktu. Bisa dibilang, Januari 2020 ini seperti jadi bulannya sang menteri.

Setelah sebelumnya ramai karena dikaitkan dengan langkah PDIP dalam menanggapi kasus dugaan suap di partainya, belakangan ini ada isu lain yang menyertai Pak Yasonna dalam pemberitaan. Sebuah isu, yang boleh jadi sebenarnya tak terpikir bakal jadi polemik secara luas.

Jadi, Pak Yasonna ini sempat menyampaikan pendapatnya tentang kejahatan. Ia menggambarkan kalau kemiskinan adalah salah satu penyebab dari timbulnya kejahatan. Ia kemudian mencontohkan kawasan Tanjung Priok Jakarta Utara di mana menurutnya di sana ada kriminal, lahir dari kemiskinan.

Ternyata, pernyataan Pak Yasonna ini menimbulkan protes dari masyarakat Tanjung Priok. Pernyataan Pak Yasonna itu dianggap patahkan upaya untuk membangun stigma baik tentang Priok. Oleh karena itu, mereka kemudian melakukan demonstrasi di kantor Kemenkumham.

Waduh, kok jadi panjang gini ya? Padahal kan, Pak Yasonna ini sempat mempertahankan pernyataannya karena hal itu berbau ilmiah. Untung akhirnya Pak Yasonna mau meminta maaf sehingga polemik tak memanjang dan aksi lanjutan urung digelar.

Hmmm, dari rangkaian peristiwa itu, apakah Pak Yasonna ini tengah berurusan dengan orang yang salah ya? Priok kan ada di kawasan utara Jakarta, jadi mungkin bakal ada yang mengaitkan hal itu dengan serial Game of Thrones.

Jadi, ada satu episode dan kata-kata terkenal dari serial tersebut yaitu “The North Remembers”. Episode ini menggambarkan pemberontakan masyarakat di utara dipimpin oleh Robb Stark sebagai respons terhadap eksekusi mati ayahnya, Eddard Stark.

Nah, apakah demonstasi masyarakat Priok ini jadi gambaran serupa The North Remembers? Soalnya kan, Pak Yasonna sudah meyakinkan kalau pernyataannya itu ilmiah, tetapi masyarakat Priok tetap berdemonstasi dan meminta permintaan maaf sang menteri.

Di luar itu semua, polemik soal Priok ini jadi kontroversi kesekian yang dibuat oleh Pak Yasonna dalam waktu berdekatan. Sebelumnya kan sang menteri sempat hadir di pengumuman tim hukum PDIP, sesuatu yang dianggap gak etis sama banyak pihak.

Belum lagi, baru-baru ini terkuak kalau pernyataan Pak Yasonna tentang keberadaan Harun Masiku ternyata berbeda dengan investigasi Tempo, pengkauan istri Harun, dan kemudian pernyataan Dirjen Imigrasi.

Nah, dari berbagai kontroversi itu, apakah perlu Pak Yasonna mengundurkan diri?

Ya gak tahulah. Yang jelas, selama Januari ini mungkin aja Pak Yasonna gak hanya diingat oleh masyarakat di utara Jakarta aja, tapi juga oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kita tunggu aja akhirnya Pak Yasonna ini akan diingat sebagai apa. (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version