Site icon PinterPolitik.com

“Nyontek” Cerdas ala Ridwan Kamil?

Nyontek Cerdas ala Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK). (Foto: Istimewa)

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) alias Kang Emil mengikuti jejak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menaikkan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 – meskipun dengan mekanisme yang berbeda dan bersyarat. Apakah ini “nyontek” cerdas ala RK?


PinterPolitik.com

Bisa dibilang, ada satu aktivitas lain yang dilakukan manusia secara terus-menerus selain bernapas. Bahkan, secara tidak sadar, hal ini kita lakukan tanpa kita sadari secara langsung.

Aktivitas ini dinamakan sebagai belajar. Siapa sangka? Setiap waktu yang kita lewati, manusia pasti melakukan upaya untuk mempelajari apa yang ada di sekitarnya – mulai dari raut muka orang-orang kita temui hingga ketika menemukan hal-hal baru yang membuat kita tertarik.

Pembelajaran yang berlangsung setiap saat ini pun bisa dibilang akan berujung pada ujian tertentu dalam sejumlah babak kehidupan. Layaknya ketika masih duduk di bangku sekolah, ujian di babak-babak tersebut seakan-akan datang tanpa diundang – meskipun sebenarnya  hal-hal yang kita lakukan di masa lalu dan kini justru membawa diri kita ke ujian tersebut.

Mungkin, inilah yang tengah dilalui oleh dua pelajar yang duduk di bangku  Republik Nusantara dalam alternate universe Bumi-45, yakni Anis dan Riduan. Bisa dibilang, ujian besar ini akan segara tiba di kehidupan mereka dalam beberapa waktu ke depan.

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Filosofi Jengkol

Ujian itu biasa disebut sebagai UMP, yakni merupakan singkatan dari Ujian Menjadi Presiden. Bukan tidak mungkin, akan ada banyak persiapan yang perlu dilakukan oleh mereka, baik Anis maupun Riduan.

Salah satu cara Anis agar bisa lancar mengerjakan ujian tersebut adalah dengan mendekati kelompok-kelompok yang bisa membantunya, yakni KSPi atau Kelompok Siswa-siswi Pintar. Ini pun sudah dilakukan Anis sejak beberapa waktu lalu.

Sementara, setelah Anis melakukannya, Riduan pun mulai melakukan hal yang serupa. Meski begitu, Riduan tampaknya belum melakukannya dengan secara penuh. Pasalnya, masih ada beberapa soal yang tampaknya belum terjawab dengan benar. Setidaknya, begitulah kata KSPi.

Mungkin, memang itulah langkah yang diambil oleh Riduan. Lagipula, bahaya juga kalau benar-benar “menyontek” secara seratus persen – bisa-bisa malah ada pihak yang menilai kalau ada upaya “melanggar” aturan. Apakah ini yang dinamakan sebagai parafrase jawaban ujian? (A43)

Baca Juga: Ketika Ridwan Kamil “Dimarahi” Luhut


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version