“Banjir, banjir, banjir datang lagi sayang, yuk kita ngungsi ke rumah orang, ” Orkes Moral Pengantar Minum Racun, Yang Hujan Turun Lagi
PinterPolitik.com
“Banjir, banjir, banjir datang lagi sayang.” Itu adalah kutipan sebuah lagu dari Orkes Moral Pengantar Minum Racun. Potongan lirik lagu ini sepertinya lumayan relevan buat menggambarkan kondisi ibu kota yang berkali-kali diterpa banjir.
Di awal tahun ini, banjir ternyata tetap menggenangi kawasan Jakarta dan sekitarnya. Masalah ini kemudian menjadi pekerjaan berat bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena gak hanya harus menghadapi air banjir aja, tetapi juga tekanan dari publik.
Nah, ternyata banjir yang menerpa Pak Anies ini sampai sekarang masih ada juga. Tapi, untuk kali ini, banjir yang dimaksud bukanlah berupa genangan air, tetapi lebih merupakan banjir masalah yang seperti datang tiba-tiba dan melimpah bak air bah.
Misalnya nih, Pak Anies belakangan ini sepertinya tengah menghadapi interaksi dengan pemerintah pusat terutama dengan Sekretariat Negara (Setneg). Baru-baru ini misalnya, Pak Anies sempat menghadapi beragam pernyataan terkait banjir di kawasan Kemayoran.
Gak hanya itu, interaksi Pak Anies dan Setneg ini berkisar di antara kasus revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas). Pihak Setneg misalnya sempat memberi pernyataan kalau revitalisasi itu belum mendapatkan izin dari dewan pengarah. Tak hanya itu, Setneg belakangan ini juga meminta Pak Anies dan Pemprov DKI menunda revitalisasi kawasan Monas.
Selain dengan Setneg, Pak Anies juga belakangan menerima kabar kurang mengenakkan dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Jadi, baru-baru ini PTUN membatalkan keputusan Pak Anies soal pencabutan izin Pulau F reklamasi.
Masih ada lagi, baru-baru ini Pak Anies juga harus menghadapi kenyataan kalau Dirut Transjakarta yang baru ditunjuk beberapa hari, ternyata menyandang status terpidana kasus penipuan. Alhasil, sang dirut harus hengkang dari jabatannya dan kini Transjakarta dipimpin oleh seorang Plt. Dirut.
Huft, lumayan banyak juga ya masalah Pak Anies ini. Jadi ya lumayan wajarlah kalau misalnya sang gubernur ini dibilang kebanjiran masalah.
Nah, banjir masalah ini mungkin bisa dikaitkan dengan pembicaraan banyak orang yang menilai Pak Anies ini potensial untuk berlaga di Pilpres 2024. Dalam konteks itu, banjir masalah ini jadi semacam ujian kelayakan jika memang diyakini bisa memimpin di tingkat nasional.
Pertanyaannya adalah, bagaimana ya cara sang gubernur menghadapi ragam masalah yang datang bak air bah ini? Ya, kita tunggu aja kiprahnya. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.