HomeCelotehMungkinkah PDIP Gandeng Anies?

Mungkinkah PDIP Gandeng Anies?

Di tengah rumor bahwa Partai Gerindra dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pecah kongsi, partai lain menyatakan kemungkinan lain. Mungkinkah Anies gandeng PDIP untuk Pilkada DKI Jakarta 2022?


PinterPolitik.com

Dalam sebuah hubungan, pasti ada sejumlah momen yang menyenangkan sekaligus menyedihkan. Istilahnya sih, pasti ada ups dan downs. Situasi mesra bisa saja tiba-tiba hilang ketika pertengkaran muncul.

Biasanya nih, di tengah situasi yang sulit, ujian atas hubungan itu sendiri pun dimulai. Kita ditunjukkan pilihan soal sejauh mana kita akan memperjuangkan sebuah hubungan.

Mungkin nih, situasi ups dan downs seperti ini tengah dirasakan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Partai Gerindra. Gimana nggak? Partai politik (parpol) yang dulunya mengusung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Pilkada DKI Jakarta 2017 kini dikabarkan tidak lagi satu pandangan politik.

Ketua DPC Gerindra Jaktim Ali Lubis, misalnya, beberapa waktu lalu sempat lho malah meminta Pak Anies mundur dari posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hal ini dikemukakan oleh Pak Ali tatkala Pak Anies dianggap telah menyerah dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang telah merenggut banyak jiwa.

Selain pernyataan dari Pak Ali, Gerindra sendiri telah menyatakan sikap bahwa mereka mendukung Pilkada yang dilaksanakan serentak pada tahun 2024 mendatang. Padahal, Pilkada Serentak 2024 disebut-sebut bisa merugikan Pak Anies karena dinilai dapat kehilangan panggung politik di Pilkada 2022.

Hmm, wajar sih kalau emang dalam suatu hubungan ada situasi mesra dan renggang kayak giniTapi nih, situasi bisa makin parah kalau ada orang ketiga yang masuk nih.

Baca Juga: Inikah Taktik PDIP Jegal Anies?

Setuju Jabatan Anies Diperpanjang

Lhagimana nggak? Baru-baru ini, muncul tuh ide yang sebelumnya nggak terpikirkan banyak orang, yakni gagasan bahwa Pak Anies bisa diusung oleh PDIP untuk Pemilu selanjutnya. Ide ini diusulkan oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.

Baca juga :  Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Kata Pak Gembong nihnggak ada yang nggak mungkin bila PDIP suatu hari di masa mendatang mendukung Pak Anies. Hmm, padahal, seperti yang kita ketahui, Pak Gembong dan partainya ini paling rajin deh kalau mengkritik Pak Gubernur DKI Jakarta. Hehe.

Terlepas dari dinamika hubungan PDIP-Anies, ya emang sih nggak ada yang nggak mungkin dalam politik. Eitstapi, ada syaratnya, yakni asal Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Seokarnoputri setuju. Hehe.

Apalagi nih, Bu Mega akhir-akhir ini juga vokal lho buat nyindir Pak Anies. Soal kondisi ibu kota, misalnya, Presiden kelima Indonesia tersebut menilai bahwa Jakarta sudah amburadul.

Mungkin nih, yang dimaksud Bu Mega adalah situasi politiknya kali? Hehe. Belum lagi, akhir-akhir ini ada Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) yang ikut berpartisipasi blusukan di Jakarta.

Jadi, mungkin nggak nih Bu Mega menyampingkan persepsi politiknya untuk menyediakan tempat bagi Pak Anies? Nggak ada yang nggak mungkin ya, guys. Kita tunggu ajalah kelanjutannya nanti. (A43)

Baca Juga: Megawati dan Anies Senasib?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?