HomeCelotehMungkinkah Anies vs Ahok 2.0?

Mungkinkah Anies vs Ahok 2.0?

Nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok kembali muncul dalam survei Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta yang diadakan oleh Median. Mungkinkah terjadi laga Anies Baswedan vs Ahok 2.0?


PinterPolitik.com

Sebagai makhluk biasa, manusia bisa dibilang memiliki rasa penasaran yang besar. Terkadang, manusia akan berusaha mencari jawaban akan pertanyaan-pertanyaan yang dimilikinya, termasuk soal apa yang akan terjadi di masa depan.

Hayoo, siapa yang nggak pernah merasa penasaran akan nasib di masa depan kalian? Pasti hampir semuanya pernah nih penasaran dengan ramalan-ramalan di masa depan – misal ramalan bintang.

Bagi yang pernah nonton film Doctor Strange pasti tahu lah kalau apa yang terjadi di masa depan dapat berubah dengan satu momen tertentu. Bahkan, perubahan ini bisa memunculkan berbagai kemungkinan atas apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Doctor Strange pun pernah lho melihat ke masa depan dan menentukan berbagai kemungkinan yang akan terjadi kala melawan Thanos. Dari berbagai kemungkinan itu, Strange mengambil satu kemungkinan yang menurutnya dapat menjadi titik kemenangan bagi Avengers.

Nah, mungkin, kita tidak bakal bisa secanggih Strange dalam mengamati masa depan. Tapi nih, manusia di zaman sekarang sudah bisa kok membuat berbagai prediksi, termasuk apa yang akan terjadi di bidang politik.

Kali ini, prediksi dan gambaran akan masa depan ini dilakukan oleh Median yang membuat survei mengenai elektabilitas Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Hasilnya pun mencerminkan nama-nama yang beredar di diskursus masyarakat kini, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma).

Baca Juga: Anies Baswedan, The Lone Ranger?

Blusukan Jalan Ninja Risma

Tapi nih, yang menarik nih, muncul juga nama lama lho, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok. Waduh, bukan tidak mungkin nama beliau ini masih membekas ya di sebagian masyarakat Jakarta.

Baca juga :  Pedang Bermata Dua Anies?

Kalau benar Pak Ahok bakal punya kesempatan lagi untuk ikut Pilkada DKI Jakarta pada 2024 nanti, bisa-bisa ini jadi laga kedua antara beliau dengan Pak Anies nih – setelah sebelumnya bertanding di Pilkada DKI Jakarta 2017. Wah, apakah ini bakal jadi laga Anies vs Ahok 2.0?

Ya, sebelum kemungkinan laga itu terwujud, Pak Ahok sepertinya harus terhalangi oleh Undang-Undang (UU) Pilkada deh. Pasalnya, berdasarkan aturan tersebut, mantan narapidana harus melalui masa tunggu setidaknya dengan jeda waktu lima tahun.

Selain itu nih, Pak Ahok tampaknya juga harus berhadapan dengan rekan-rekan separtainya yang disebut juga potensial untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Bu Risma, misalnya, disebut-sebut berpeluang maju – sekaligus menjadi salah satu kader favorit dari Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.

Lagipula nih, kenapa ya selalu Pak Ahok yang namanya disebut-sebut? Padahal, kita semua tahu kalau nama Pak Ahok itu kontroversial meskipun tetap populer di sebagian masyarakat.

Selain itu, bukan nggak mungkin kembalinya Pak Ahok ke panggung politik ibu kota bisa memunculkan permainan politik yang didasarkan pada identitas lagi. Bisa-bisa, tensi sosio-politik-nya pun berdampak secara nasional lho.

Pak Ahok juga pernah bilang kan kalau karier politiknya sudah selesai. Tapi siapa yang tahu kan besoknya gimana. Mari kita nantikan sajalah ke depannya gimana. Toh, Pilkada DKI Jakarta juga masih terpaut jauh. (A43)

Baca Juga: Anies Baswedan Tak Terkalahkan?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?