HomeCelotehMoeldoko Ikuti Jejak Jokowi?

Moeldoko Ikuti Jejak Jokowi?

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengunggah foto dirinya yang tengah makan di sebuah warung sederhana di kawasan Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Apakah kini Moeldoko mengikuti jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi)?


PinterPolitik.com

Aaaaa. Memang dunia maya tak seindah realitanya,” begitulah kutipan lirik lagu yang berjudul “Ekspektasi”. Lagu yang dinyanyikan oleh Ocan Siagian dan Okin ini sempat viral di sejumlah media sosial (medsos) seperti TikTok.

Kurang lebih, lagu itu menceritakan soal hubungan percintaan yang bermula dari platform medsos seperti Instagram. Dari situ, dua sejoli ini saling mengenal lebih dalam dan menunjukkan rasa bahwa keduanya ingin bertemu.

Ehtapi, ternyata, mereka menemukan bahwa foto-foto yang diunggah di medsos tidaklah sejalan dengan realitasnya. Maka dari itu, si Ocan dan Okin menyanyikan bahwa foto posting-an calon pasangannya ini ternyata tidak seindah aslinya.

Hmm, namanya juga dunia maya. Pasti ada aja lah yang main typu-typu. Di medsos jugalah setiap individu saling bersaing untuk mendapatkan ketenaran dan perhatian banyak orang.

Mungkin nih, hal inilah yang tengah nggak disadari oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko nihLhagimana nggak? Pak Moeldoko beberapa waktu lalu mengunggah aktivitas akhir pekannya ketika menikmati makanan di sebuah warung yang sederhana di kawasan Jonggol, Bogor, Jawa Barat (Jabar).

Kan, di Instagram tuh, biasanya orang-orang akan upload makanan-makanan mewah yang tengah disantap. Lha, Pak Moeldoko malah mengunggah foto makan di warung. Hmm, medsos kan dunia panjat sosial (pansos), Pak. Hehe.

Eits, meski begitu, bisa jadi lho Pak Moeldoko emang ingin terlihat sederhana di ruang publik. Soalnya nih, seorang tokoh asal Papua, Christ Wamea, menyebutkan bahwa Moeldoko mengunggah foto tersebut agar dirinya terlihat sederhana lho di mata masyarakat.

Baca juga :  Flashback Bittersweet Memories Jokowi-PDIP

Baca Juga: Moeldoko Ajak Bloomberg Ngopi?

Jokowi Akhirnya Tegur Moeldoko

Kata Pak Christ sih, Pak Moeldoko ini ingin meniru gaya komunikasi ala Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan makan di warung sederhana, Pak KSP dinilai ingin terlihat dekat dengan masyarakat biasa.

Hmm, kalau apa yang dibilang Pak Christ benar, jadi pansos juga dong kalau gituEitstapi, ini bisa aja bukan pansos pada umumnya sih, melainkan pansos ala-ala politisi. Hehe.

Tapi nih ya, kalau misalnya benar begitu, kenapa ya Pak Moeldoko jadi ingin tampak sederhana di mata publik? Apakah ini berkaitan dengan polemik dugaan adanya upaya kudeta terhadap Partai Demokrat ya?

Soalnya nih, dengar-dengar ada yang mendorong Pak Moeldoko untuk mencalonkan diri jadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Boleh aja sihtapi masa pakai kudeta partai orang? Upss.

Nggak hanya soal isu kudeta lho, nama Pak Moeldoko kemarin juga disebutkan dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi yang melibatkan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi lhoWaduh, apa ini pansos buat “menenangkan” situasi?

Ya, terlepas dari berbagai kemungkinan itu, Pak Moeldoko ini sebenarnya memang orang yang sederhana kok. Seperti orang-orang Indonesia pada umumnya, beliau ternyata juga hobi memelihara burung lho. Ya, semoga aja burungnya bisa melawan kabar burung lainnya soal isu-isu yang menghantui Pak Moeldoko. Hehe. (A43)

Baca Juga: Benarkah Moeldoko Titisan Moertopo?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?