“Blusukan online akan kita dorong untuk mengurangi pengumpulan massa. Yang tidak punya internet di rumah, tenang saja, yang tidak punya smartphone, tenang saja. Mesin-mesin blusukan online-nya akan mendatangi”. – Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi
Covid-19 memang membuat banyak orang harus beradaptasi. Para pengusaha misalnya, mulai berpikir bagaimana caranya untuk tetap menjalankan bisnis dengan segala kondisi yang tidak menguntungkan.
Bisnis pakaian misalnya, yang awalnya memproduksi baju-baju biasa, sekarang mulai banyak juga yang memproduksi alat pelindung diri alias APD. Desainer kondang seperti Anne Avantie misalnya, mempopulerkan APD yang fashionable, yang bisa digunakan oleh masyarakat biasa ketika pergi berbelanja atau saat harus keluar dari rumah.
Salut deh Bunda Anne. Selain banyak menyumbang untuk membuat dan menjahit APD bagi banyak rumah sakit yang di awal-awal Covid-19 merebak tidak punya APD mencukupi, doi juga terkenal lewat aksi-aksi filantropisnya untuk orang-orang yang menderita, misalnya yang tinggal di panti jompo dan anak-anak penderita hidrosefalus.
Nah, konteks menyesuaikan diri itu nyatanya hendak dipakai juga pendekatannya oleh banyak kandidat yang akan bersaing di Pilkada 2020. Salah satunya adalah Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi yang bersaing di Pilkada Solo.
Karena protokol kesehatan yang membatasi kerumunan dan melarang orang untuk berkumpul, Gibran dan timnya kemudian memikirkan metode blusukan secara online. Iyeess, nggak salah dengar cuy, blusukan online.
Gibran sendiri tidak menjelaskan secara rinci. Yang bisa ditangkap adalah metodenya semacam bertemu secara virtual gitu dengan masyarakat. Bangsanya zoom meeting atau virtual tour gitu kali ya?
Hmm, Gibran kayaknya memang ingin mengulang kejayaan ayahnya, Pak Jokowi, yang memang dulu terkenal banget dengan blusukan. Like father like son lah istilahnya. Sampai-sampai ada iklan jamu herbal anti masuk angin dengan tokoh yang mirip doi sambil bawa-bawa alasan blusukan. “Blusukan bisa bikin masuk angin”, gitu kalau nggak salah bunyi iklannya.
Tapi, kalaupun Gibran ingin mengikuti kesuksesan Jokowi, kayaknya kudu dipikirkan lagi deh. Soalnya, blusukan tuh esensinya adalah menimbulkan kesan bahwa pemimpin itu ada di tengah masyarakat secara langsung.
Nah, kalau sistemnya online, kan jadi kurang dapet esensinya – waluapun memang harus dimaklumi karena kondisi sekarang ini tidak memungkinkan untuk bertemu langsung dengan masyarakat. Ibaratnya Gibran pengen “mengupgrade” metode blusukan sang ayah, dari Windows 8 menjadi Windows 10 kalau dianalogikan. Hehehe.
Yang penting, jangan sampai Windows 10-nya ada bug atau cacatnya ya mas. Soalnya kalau cacat, mungkin perlu strategi lain untuk memenangkan Pilkada kali ini. Menarik untuk ditunggu langkah selanjutnya. (S13)