Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang sebut pemerintah bisa langgar konstitusi demi menyelamatkan rakyat tuai kritik dan tanggapan. Bahkan, PKS pun menganalogikan gagasan tersebut bak Robin Hood.
Siapa yang nggak kenal dengan Robin Hood? Sebagian besar dari kita pasti setidaknya pernah mendengar nama tersebut. Robin Hood adalah seorang pahlawan yang biasa melanggar hukum untuk membela mereka yang berasal dari kaum lemah dan kelas bawah.
Meskipun Robin Hood ini hanyalah tokoh cerita rakyat di Inggris, namanya pun menyebar ke berbagai belahan dunia. Berkat produk-produk budaya populer – seperti film dan karya pustaka lainnya – nama pahlawan sekaligus pelanggar hukum ini juga sampai ke Indonesia lho.
Buktinya, nama ini ikut disebutkan dalam sejumlah diskursus politik. Salah satunya adalah soal pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebutkan kalau pemerintah bisa melanggar konstitusi demi menyelamatkan rakyat.
Sontak saja, pernyataan Pak Mahfud ini menuai kritik dari Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi. Kata beliau nih, tindakan yang melanggar konstitusi tidak diperlukan karena peraturan perundang-undangan mengenai situasi darurat juga sudah tersedia.
Baca Juga: Mahfud vs Amien Rais: Perang Dua Profesor?
Bahkan nih, karena mungkin saking kesalnya dengan pernyataan-pernyataan kontroversial dari Pak Mahfud – seperti soal pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berbeda dengan pelanggaran HAM, Pak Nabil ini menganalogikan kalau pernyataan Pak Mahfud bisa mendorong tindakan-tindakan ala “Robin Hood” tuh.
Ya, mungkin nih, selain Robin Hood, pernyataan Pak Mahfud ini juga bisa dianalogikan seperti seri asal Spanyol yang berjudul La Casa de Papel (2017-sekarang) atau Money Heist. Soalnya tuh, dalam seri tersebut, kostum yang biasa dikenakan para perampok – yakni topeng Dali dan baju sambungan (jumpsuit) berwarna merah – menjadi simbol perlawanan terhadap kelas yang berkuasa.
Hmm, pas juga, kelompok perampok Money Heist juga dipimpin oleh seorang intelektual yang dikenal sebagai El Profesor. Hehe. Kan, Pak Mahfud juga seorang profesor tuh dari bidang hukum.
Ya, terlepas dari itu semua, Pak Mahfud kira-kira masih ingin menyelamatkan rakyat nggak ya? Kalau dulu, kan, Pak Mahfud bicara soal isu-isu hak rakyat yang terambil. Kalau sekarang, gimana ya?
Apalagi, kata Pak Amien Rais kemarin, Pak Mahfud kini udah berubah lho – berbeda dengan Mahfud yang dulu. Lagipula, konstitusi kan menjadi semacam kontrak sosial dalam pendirian sebuah negara. Masa iya bisa dilanggar? Hmm. (A43)
Baca Juga: Pembelaan Mahfud MD Untuk AHY
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.