HomeCelotehMimpi Ganjar Butuh Keajaiban?

Mimpi Ganjar Butuh Keajaiban?

Meski sebelumnya Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendapatkan tawaran untuk berlabuh ke Partai Golkar, kini Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Nurdin Halid mewanti-wanti Ganjar untuk tidak berharap mendapatkan “karpet merah” dari partainya dan menekankan Golkar tetap mengutamakan “karpet kuning” untuk Ketua Umum Airlangga Hartarto. Apakah hanya keajaiban yang benar-benar bisa mewujudkan mimpi Ganjar?


PinterPolitik.com

Di dunia yang jauh di sana, tepatnya di alternate universe Bumi-23, hiduplah seorang pemuda yang memiliki sejuta mimpi. Namanya adalah Al-Ganjar. 

Meski tidak memiliki banyak kesempatan, Al-Ganjar selalu memiliki banyak dukungan dari teman-temannya. Salah satunya adalah mereka yang tergabung dalam circle The Ganjarist.

Mungkin, memang tak mudah bagi Al-Ganjar untuk menggapai mimpinya. Namun, tekad Al-Ganjar pun tidak pupus meski harus berhadapan dengan mereka-mereka yang tidak menyukai Al-Ganjar, seperti Harani yang menguasai negerinya.

Di tengah kebingungannya dalam mencari cara untuk menggapai impiannya, Al-Ganjar pun pergi ke sebuah gua yang terletak di pedalaman hutan. Di sana, ia bertapa selama beberapa jam.

Namun, tanpa disangka, Al-Ganjar menemukan sebuah teko berwarna kuning. Tanpa pikir panjang, Al-Ganjar menyentuhnya dan secara tidak sengaja mengusapnya selama tiga kali.

Sontak, Genie Golkar alias Genie G keluar dan menyapa Al-Ganjar. Ia pun kaget dan terkejut melihat sosok Genie G yang serba ajaib.


Genie G: Wahai, anak muda. Ucapkan keinginanmu sehingga bisa ku wujudkan menjadi kenyataan.

Al-Ganjar: Hai, Genie G. Saya sebenarnya memiliki satu keinginan. Apakah kau bisa membantuku?

Genie G: Sebutkan saja apa maumu, hai, anak muda!

Al-Ganjar: Saya ingin bisa disayangi oleh ibu dari segala putra di negeri ini, yakni Ibu Wati. Aku ingin bisa menjadi pemimpin pilihannya.

Baca juga :  Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Baca Juga: Ganjar Sebaiknya Pindah ke Golkar?

Ganjar Sebaiknya ke Golkar

Genie G: Sayang sekali, anak muda. Aku tidak bisa mencampuri urusan sayang-sayangan. Bagaimana bila aku menawarkan sejumlah benda yang mungkin bisa membantumu?

Al-Ganjar: Huft. Baiklah. Aku ingin karpet merah yang bisa mengantarkanku ke mana saja.

Genie G: Sepertinya, aku juga tidak bisa membantumu soal ini.

Al-Ganjar: Lah, kenapa?

Genie G: Karpet ajaib yang kumiliki hanya yang berwarna kuning. Itu pun sepertinya kau harus menumpang dengan pemilik utamanya. Karpet merah sudah dimiliki oleh mereka yang sedarah dengan keturunan Kusno.

Al-Ganjar: Hmm, siapa pemilik karpet kuning itu?

Genie G: Namanya adalah Rangga Hartarto. Tentu, dia bukan Rangga yang terkenal dari AADC. Butyeahhe’s a nice person kok.

Al-Ganjar: Hmm, aku bingung. Bagaimana ini?


Dengan kebingungannya itu, Al-Ganjar akhirnya meminta Genie G untuk dipesankan ojek online saja agar bisa pulang ke rumah. Namun, baik Al-Ganjar maupun Genie G tahu bahwa mereka memiliki kecocokan dalam hati mereka. 

Akankah mereka berakhir bersama sebagai partners yang saling mengisi? Ataukah pertemanan sejenak ini akan berakhir menjadi ghosting semata? Hanya Al-Ganjar dan Genie G yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. (A43)

Baca Juga: Airlangga Pilih Ganjar Sebagai Pendamping?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?