HomeCelotehMikrofon Penebus "Dosa" Anies?

Mikrofon Penebus “Dosa” Anies?

Setelah menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers dengan sebuah mikrofon. Mikrofon ini pun diduga telah disiapkan dan tidak disediakan oleh KPK sedari awal.


PinterPolitik.com

“Lift up your head and keep moving, turn the mic up” – Kendrick Lamar, “i” (2015)

Mikrofon mungkin memang menjadi salah satu perangkat yang paling berguna bagi umat manusia yang pernah ditemukan. Bagaimana tidak? Mikrofon menjadi alat yang bisa memperbesar suara kita – baik ketika bernyanyi maupun berbicara.

Di studio musik, misalnya, mikrofon berguna untuk merekam suara dengan jernih. Dengan teknologi yang semakin canggih, suara sang musisi – baik penyanyi maupun rapper – menjadi lebih jelas dan lebih clear untuk diproses menjadi sebuah rekaman lagu.

Bagi para penyanyi rap (rapper) secara khusus, misalnya, mikrofon menjadi sebuah simbol. Dengan mikrofon, para rapper dapat berlomba dalam melontarkan bars, rima, dan flow yang membuat kata-kata yang mereka sampaikan menjadi semakin berarti. 

Jangan lupa juga dengan efek mic drop yang biasa mereka lakukan – sesuatu yang akhirnya kerap ditiru oleh Presiden ke-44 Amerika Serikat (AS) Barack Obama.

Tidak hanya bagi musisi, rapper, maupun Obama, mikrofon juga menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Saat kita melakukan pertemuan-pertemuan virtual – sesuatu yang semakin sering kita lakukan di tengah pandemi Covid-19, mikrofon membantu kita untuk berkoordinasi dengan para klien, teman kerja, hingga atasan.

Nah, pentingnya mikrofon ini tampaknya semakin menjadi-jadi juga dalam dunia politik. Kalau kata Virginia Heffernan dalam tulisannya yang berjudul The Key to Political Success? Monopolizing the Microphone, mikrofon justru menjadi kunci kesuksesan dalam politik karena dapat mengamplifikasi pesan-pesan politik yang ingin disampaikan.

Baca juga :  PKS Di Sana Bingung, Di Sini Bingung
Mikrofon Andalan Anies

Hmm, pantas saja bila mematikan mikrofon kerap menjadi senjata andalan ketika lawan politik ingin berbicara. Kasusnya banyak kok di berbagai negara lain yang akhirnya lawan-lawan politik mengalami pembungkaman. Hehe.

Nah, pentingnya mikrofon dalam politik ini tampaknya disadari juga oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Setelah ramai dikabarkan soal pemeriksaan yang dijalaninya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Anies hadir dengan mikrofon yang diduga telah disiapkan oleh pihak Anies sendiri.

Dengan mikrofon tersebut, Anies mengungkapkan bahwa dirinya senang karena bisa membantu teman-temannya di KPK untuk membongkar kasus-kasus korupsi – tanpa membahas pemeriksaan yang telah dijalaninya. Bahkan, Pak Anies juga menjelaskan sumbangsihnya dalam upaya anti-korupsi di masa lampau.

Hmm, kenapa ya Pak Anies ini tiba-tiba bawa mikrofon sendiri? Mengapa Pak Anies begitu mengandalkan mikrofon untuk menyebarluaskan narasi-narasi yang baik tentang sumbangsih-sumbangsihnya?

Apa mungkin mikrofon ini adalah mikrofon “penebus dosa” andalan Anies? Mungkin saja ya. Bila ada acara televisi yang dikenal sebagai Mikrofon Pelunas Utang (2017-2018), mungkin ini bisa disebut sebagai Mikrofon “Penebus Dosa”. Hehe. (A43)


spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?