“It doesn’t matter if I failed. At least I passed the concept on to others. Even if I don’t succeed, someone will succeed” – Jack Ma, pendiri Alibaba Group
Ketika kita bermimpi, terkadang bayangan yang ada di angan-angan seakan terasa nyata. Mimpi seakan-akan menjadi kunci bagi setiap individu untuk meraih kesuksesan.
Meski begitu, dalam perjalanan kita untuk meraih mimpi tersebut, kita kerap menemui berbagai hambatan. Kata orang sih, setiap tujuan yang ingin kita capai itu worth to try.
Banyak lho kisah-kisah inspiratif yang menceritakan perjalanan kesuksesan seseorang dan tidak jarang juga banyak kegagalan yang dilaluinya. Jack Ma – salah satu pendiri Alibaba Group yang akhir-akhir ini dikabarkan hilang, misalnya, dulu berkali-kali ditolak ketika melamar pekerjaan hingga tiga puluh kali lho.
Mungkin nih, kisah-kisah inspiratif seperti ini perlu dicontoh nih sama para politisi di Indonesia. Apalagi nih, tahun 2024 nanti dinilai menjadi tahun politik yang menyediakan banyak kesempatan bagi para politisi.
Bukan rahasia umum juga kalau Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memiliki mimpi untuk menjadi presiden – meskipun berkali-kali gagal ketika berhadapan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Siapa tahu kan nanti Pak Prabowo bisa jadi presiden di tahun 2024 dengan elektabilitas yang hingga kini dinilai masih tinggi?
Selain Pak Prabowo, muncul juga tuh beberapa nama baru. Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, misalnya, disebut-sebut bakal bisa menjadi “Jokowi” baru di tahun 2024 dengan gaya kepemimpinan ala Jawa.
Baca Juga: Megawati yang Tak Boleh Disebutkan
Tapi nih, gengs, ada satu nama menarik yang kembali diwacanakan untuk menjadi calon presiden (capres) pada tahun 2024 nanti, yakni Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri. Wah wah, apakah ini solusi bagi kembalinya trah Soekarno ke dalam pemerintahan? Hehe.
Soalnya nih, ada banyak pihak juga yang sebelumnya menilai putrinya, Puan Maharani, lah yang akan maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hmm, mungkin, wacana ini muncul karena Mbak Puan kalah saing terus nih dengan capres-capres potensial lainnya secara elektabilitas. Hehe.
Terlepas dari elektabilitas Mbak Puan yang masih kalah dengan capres potensial seperti Ganjar, apa kabar janji Bu Mega yang telah lama tidak terpenuhi ya? Sebut saja Perjanjian Batu Tulis. Hehe.
Bukan rahasia umum kalau PDIP dan Gerindra dulu memiliki sebuah kesepakatan bersama yang memutuskan untuk mendukung Pak Prabowo sebagai capres pada tahun 2014. Eh, malah Pak Jokowi yang diusung sama Bu Mega pada tahun tersebut.
Hmm, kalau Bu Mega maju jadi capres 2024, nanti Pak Prabowo marah lagi lho, Bu. Bisa-bisa, mimpi Pak Prabowo untuk jadi presiden lagi-lagi terhambat nih kalau wacana itu benar adanya. Waduh.
Ya, terlepas dari adanya wacana tersebut, belum tentu juga Bu Mega bersedia jadi capres sih. PDIP sendiri juga udah menyangkal dan menyatakan belum ada pembicaraan soal wacana tersebut.
Lagipula, Bu Mega kan pernah bilang kalau dirinya sudah capek. Ehem, kapan ya PDIP nanti berganti wajah? Hehe. (A43)
Baca Juga: Berani KPK Periksa Megawati Soal Bansos?